Mencicipi Kuliner Tradisional Pesisir Barat, Pandap dan Soerabi

Konten Media Partner
1 Desember 2019 18:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Soerabi, salah satu makanan tradisional yang dapat ditemukan saat berkunjung le Pesisir Barat, Minggu (1/12) | Foto: Sidik Aryono/ Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Soerabi, salah satu makanan tradisional yang dapat ditemukan saat berkunjung le Pesisir Barat, Minggu (1/12) | Foto: Sidik Aryono/ Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Pesisir Barat - Kabupaten Pesisir Barat Lampung tidak hanya kaya dengan potensi alam, pariwisata dan budayanya. Pandap dan soerabi adalah makanan tradisional yang patut dicoba saat berkunjung ke Pesisir Barat.
ADVERTISEMENT
Rasanya kurang afdol jika berkunjung ke suatu daerah tidak mencoba kuliner tradisional yang menjadi ciri khasnya. Begitu pun di Pesisir Barat, ada kuliner tradisional yang patut dicoba, yaitu soerabi panggang dan pandap.
Soerabi adalah makanan tradisional yang terbuat dari adonan tepung beras yang dicampur dengan santan. Kemudian dimasak dengan cara dipanggang menggunakan alat sangrai di atas bara api dari kayu bakar. Dan kayu bakar inilah salah satu cara memasak untuk menjaga cita rasa soerabi itu sendiri. Soal rasa, soerabi panggang ini memiliki cita rasa santan yang gurih dan wangi tepung beras yang khas.
Namun untuk mendapatkan soerabi ini tidak bisa setiap waktu. Soerabi di Pesisir Barat, seperti yang ada di Desa Pahmungan, hanya bisa didapatkan saat pagi hari yang dijajakan oleh pedagang keliling kampung dari rumah ke rumah. Dan untuk mendapatkan soerabi panggang di Pesisir Barat, kita hanya perlu merogoh kocek mulai dari Rp2.000 saja.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya adalah pandap, juga salah satu makanan tradisional khas dari Pesisir Barat. Pandap adalah makanan yang terbuat dari daun talas yang dimasak dengan cara dikukus dicampur dengan ikan. Sekilas bentuk pandap mirip dengan pepes, hanya saja bentuknya memanjang segi empat.
Pandap, makanan tradisional khas dari Pesisir Barat, Lampung, Minggu (1/12) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pandap adalah daun talas sebagai pembungkus, lalu ikan laut, serta bumbu-bumbu yang terdiri dari kelapa parut, kelapa goreng, kunyit, lengkuas, cabe rawit, cabe merah, merica, garam dan asam jawa. Meskipun pandap dibuat menggunakan daun talas, ternyata tidak semua daun talas dapat digunakan untuk membuat pandap, hanya daun talas yang dari batang berwarna putih yang aman untuk dikonsumsi. Karena daun talas yang lain tidak selalu bisa dimakan, dan justru dapat menimbulkan gatal-gatal.
ADVERTISEMENT
Proses memasak pandap dilakukan dengan cara direbus dalam waktu sekitar delapan jam. Setelah perebusan bungkusan pendap diendapkan pada rantang yang sudah disiapkan agar mengeringkan air yang meresap dari proses perebusan. Karena proses diendapkan itulah cikal bakal makanan ini disebut pandap.
Pandap juga cocok dimakan bersama nasi dan lauk pauk lainnya, Minggu(1/12) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Ketika masak dan dibuka bungkusnya, pandap seluruh permukaannya terlihat berwarna hijau tua karena balutan daun talas, namun daun talas ini nyaris tidak terasa karena proses perebusannya yang cukup lama menghasilkan tekstur pandap yang begitu lembut di lidah. Selain rasa ikan di dalam balutan daun talas, ada rasa asam yang khas berasal dari daun talas yang turut menambah ciri khas rasa pandap itu sendiri.
Karena proses memasak yang cukup lama, pandap biasanya bisa didapat di pagi hari atau sore hari saja. Untuk mendapatkan pandap, kita hanya perlu merogoh kocek mulai dari Rp10 ribu. Cukup murah bukan?
ADVERTISEMENT
Nah itu dia sekilas tentang kuliner tradisional yang ada di Pesisir Barat, Lampung. Untuk kalian yang berkunjung ke Pesisir Barat, tentunya harus mencoba makanan tradisional yaitu pandap dan soerabi. (*)