Mencicipi Nasi Gulai Ala Gultik.in Bandar Lampung

Konten Media Partner
13 Juli 2020 12:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menu utama nasi Gulai di Guktik.in Bandar Lampung, Minggu (12/7) | Foto : Dimas Prasetyo/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Menu utama nasi Gulai di Guktik.in Bandar Lampung, Minggu (12/7) | Foto : Dimas Prasetyo/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Mencicipi kuliner yang saat ini sedang cukup viral di media sosial, Gulai Tikungan (Gultik) di Bandar Lampung, Minggu (12/7).
ADVERTISEMENT
Gultik adalah singkatan dari Gulai Tikungan. Makanan yang mengusung menu utama gulai daging sapi tersebut, akhir-akhir ini cukup naik daun, meskipun pedagangnya juga sudah banyak. Gultik sendiri pada awalnya berasal dari daerah Blok M Jakarta Selatan, tepatnya di Jalan Mahakam dan Jalan Bulungan. Di tikungan jalan tersebut mangkal sejumlah pedagang gulai, dan disebutlah Gultik atau gulai tikungan.
Namun, seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, Gultik kini sudah dapat ditemukan di daerah-daerah, termasuk di Bandar Lampung. Salah satunya adalah Gultik.in, yang terletak di Jalan Singosari Nomor 1 Enggal, Bandar Lampung. Meski baru satu bulan dibuka, Gultik.in selalu ramai pembeli.
Suasana pengunjung di Gultik.in Bandar Lampung, Minggu (12/7) | Foto : Dimas Prasetyo/ Lampung Geh
"Kita mulai buka tanggal 13 Juni 2020, karena kita mau buka sebelum-sebelumnya, terus ada pandemi COVID-19. Menjelang new normal ini kita beranikan buka. Dan hari H pembukaan kita belum ada chef, jadi kita masaknya pas menjelang pembukaan. Karena memang awalnya iseng, dan Alhamdulillah sampai berlanjut," ujar Alvin Janitra sang pemilik Gultik.in.
ADVERTISEMENT
Alvin membeberkan, bahwa di hari pertama pembukaan usaha kulinernya tersebut, sudah diserbu ratusan pengunjung. "Memang kita buat sounding, coming soon, dari teman ke teman lainnya, dan ternyata itu cukup masif. Hingga sekarang, Gultik.in setiap harinya mampu menjual minimal 150 sampai 200 porsi di hari biasa, dan untuk weekend bisa mencapai 450 porsi. Memang kelihatanya simpel, tapi prepare-nya harus dari pagi," kata Alvin.
Penyajian nasi gulai di Gultik.in Bandar Lampung, Minggu (12/7) | Foto : Dimas Prasetyo Lampung Geh
Gultik.in setiap harinya buka dari pukul 18.00 WIB sampai menu habis, atau maksimalnya pukul 01.00 WIB dini hari. Sedangkan untuk hati Selasa, Gultik.in libur. Dan daging yang dihabiskan bisa mencapai 10 Kilogram perharinya.
Dilihat dari suasana tempatnya, Gultik.in mengusung tema semi modern ala-ala cafe, di pekarangan rumah dengan diterangi cahaya lampu yang membuat suasana semakin santai. Tempat yang sudah diatur outdoor ini, tidak kalah nyaman dengan cafe-cafe modern. Selain itu, tidak terlalu bising dengan lalu lalang kendaraan, karena letaknya bukan di jalan utama.
ADVERTISEMENT
Untuk harga, seporsi nasi gulai di Gultik.in cukup dengan merogoh kocek Rp 12.000 saja. Soal rasa, tidak perlu diragukan lagi. Perpaduan kuah dan rasa dagingnya sudah menyatu, kuah yang gurih dan daging sapi yang empuk, pastinya bikin pengen mampir lagi ke Gultik.in. Nasi gulai ini semakin lengkap ditemani renyahnya kerupuk warna-warni khas Gultik. Dan usut punya usut, kerupuk ini juga sudah ada sejak Gultik muncul. Jika belum puas, pengunjung juga dapat menikmati sate usus, sate ati ampela, dan sate telur puyuh, dengan harga Rp 2.500 per tusuknya. Untuk menu minumannya, ada es teh manis dan es lemon tea.
Menu pelengkap, sate-satean ala Gultik.in Bandar Lampung, Minggu (12/7) | Foto : Dimas Prasetyo/ Lampung Geh
Nah, soal rasa gulai di Gultik.in ini, sudah dapat tercium saat gulai diaduk mengeluarkan aroma yang mengundang selera. Alvin juga menceritakan bagaimana dia menemukan cita rasa yang khas dari gulai di Gultik.in.
ADVERTISEMENT
"Memang awal kita masak sendiri, dan sempat reset ke beberapa koki, tapi belum ketemu rasa yang pas. Dan akhirnya justru rasa itu ditemukan dari orang terdekat, keluarga kita sendiri, tentunya ada trik-trik khusus dalam proses memasaknya. Sehingga gulai yang memang asal mulanya dari daerah Jawa yang terkenal dengan rasa manisnya, kita sesuaikan dengan lidah orang Sumatra, dan jadilah Gultik.in sekarang ini," terang Alvin.
Menu lengkap nasi gulai, sate, serta minuman di Gultik.in Bandar Lampung, Munggu (12/7) | Foto : Dimas Prasetyo/ Lampung Geh
Meskipun memiliki cita rasa yang khas, Alvin mengaku, proses memasak gulai di Gultik.in sudah menggunakan kompor gas, bukan menggunakan tungku kayu bakar tradisional. "Saya masih pakai gas, dan memag prosesnya lama, sampai berjam-jam. Tapi ya memang ada trik-trik khusus supaya dagingnya empuk," tambah Alvin.
Di tengah usaha kuliner yang sudah menjamur, Alvin mengatakan bahwa dalam dunia bisnis harus berani berbeda dari yang lainnya. "Memang kalau kita lihat, Gultik ini sudah ada beberapa di Bandar Lampung. Jadi kita harus beda dari yang lainnya. Mulai dari desain dan setting tempat memang sudah kita siapkan dari awal. Jadi pengunjung yang makan di Guktik.in merasa nyaman. Pokoknya kalau ngomongin bisnis, apa yang belum ada di kita adain," ungkap Alvin.
Penyajian nasi gulai di Gultik.in Bandar Lampung, Minggu (12/7) | Foto : Dimas Prasetyo Lampung Geh
Saat ini, Gultik.in sudah memiliki 5 orang karyawan, semuanya laki-laki dan masih berusia muda. Dan jika diamati, mayoritas pengunjung adalah anak-anak muda yang notabene suka nongkrong dan makan di tempat kuliner yang sedang hits.
Suasana pengunjung di Gultik.in Bandar Lampung, Minggu (12/7) | Foto : Dimas Prasetyo/ Lampung Geh
Dan buat sekelik Lampung Geh, yang berada di Bandar Lampung dan sekitarnya, ataupun yang sedang berkunjung ke Bandar Lampung, bisa mencicip nasi gulai di Gultik.in Bandar Lampung.
ADVERTISEMENT
"Kalau memang bisa, mampir dong ke Gultik.in. Kalau enak nambah dong," kata Alvin Janitra Gultik.in Bandar Lampung. (*)