Mengenal Belangiran, Tradisi Adat Lampung Mandi Suci Sambut Ramadhan

Konten Media Partner
12 Maret 2023 16:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Provinsi Lampung memiliki tradisi adat budaya yang masih dilestarikan dalam menyambut bulan suci Ramadhan yakni bernama Belangiran atau Blangikhan. | Foto : Dok. Pemprov Lampung.
zoom-in-whitePerbesar
Provinsi Lampung memiliki tradisi adat budaya yang masih dilestarikan dalam menyambut bulan suci Ramadhan yakni bernama Belangiran atau Blangikhan. | Foto : Dok. Pemprov Lampung.
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Provinsi Lampung memiliki tradisi budaya adat yang masih dilestarikan saat menyambut bulan suci Ramadhan yakni bernama Belangiran.
ADVERTISEMENT
Belangiran merupakan tradisi rutin berupa mandi suci guna menyucikan hati sebagai bekal memasuki bulan Ramadhan. Tradisi ini merupakan warisan budaya tak benda dari Provinsi Lampung yang diadakan satu kali dalam satu tahun.
Pada tahun ini, tradisi Belangiran dilakukan di kawasan wisata Batu Putu, Bumi Kedaton Resort, Teluk Betung Barat, Bandar Lampung, pada Kamis (9/3) lalu.
Provinsi Lampung memiliki tradisi adat budaya yang masih dilestarikan dalam menyambut bulan suci Ramadhan yakni bernama Belangiran atau Blangikhan. | Foto : Dok. Pemprov Lampung.
Dalam tradisi ini, ada perlengkapan yang digunakan saat Belangiran diadakan yakni air langir, bunga tujuh rupa, daun pandan dan setanggi.
Air langir yang digunakan dalam prosesi Belangiran menggunakan air dari tujuh sungai yang berada di sekitar tempat berlangsungnya Belangiran.
Belangiran sendiri berarti mandi suci atau mandi bersama untuk bersuci, atau mandi taubat dari segala dosa selama ini.
ADVERTISEMENT
Belangiran berasal dari kata langir yang berarti mandi. Sedangkan dalam bahasa Lampung disebut dengan Blangikhan.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum, Senen Mustakim mengapresiasi kepada DPP Lampung Sai yang masih rutin melestarikan tradisi budaya Belangiran.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Ketua DPP Lampung Sai atas inisiasi dan prakarsanya telah menyelenggarakan Blangikhan ini sebagai salah satu agenda rutin DPP Lampung Sai sejak beberapa tahun yang lalu," kata Senen Mustakim.
Sementara itu, Ketua harian DPP Lampung Sai, Rycko Menoza, mengatakan Belangiran perlu terus dilestarikan agar tidak punah, karena merupakan tradisi turun temurun masyarakat Lampung dalam menyucikan diri menyambut Ramadhan.
"Kegiatan yang dilakukan setiap tahun menjelang bulan suci Ramadhan ini merupakan bentuk konsistensi DPP Lampung Sai dalam melestarikan budaya Lampung," kata Rycko Menoza.
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan Belangiran tersebut juga dilakukan penebaran benih ikan sebagai upaya menjaga kelestarian alam pada ekosistem sungai.
Kegiatan ini turut dihadiri Ketua Umum DPP Lampung Sai Komjen Pol (Purn) Sjachroedin ZP, Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Dr. (H.C.) Agum Gumelar, jajaran forkopimda Provinsi Lampung, pelajar dan mahasiswa serta masyarakat. (Lih/Put)