Mengenal Ekshibisionisme, Gangguan Seksual Pamerkan Alat Kelamin

Konten Media Partner
1 Oktober 2021 21:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ahli Psikologi, Octa Reni Setiawati. | Foto: instagram.com/octarenis
zoom-in-whitePerbesar
Ahli Psikologi, Octa Reni Setiawati. | Foto: instagram.com/octarenis
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Seorang kakek yang memamerkan alat kelaminnya di depan remaja putri di Kota Bandar Lampung menjadi sorotan publik, Jumat (1/10).
ADVERTISEMENT
Tindakan yang berlawanan dengan norma tersebut merupakan gangguan seksual yang biasa disebut dengan Ekshibisionisme. Menurut KBBI, Ekshibisionisme adalah kelainan atau ketidakwajaran yang ditandai dengan kecenderungan memperlihatkan hal-hal yang tidak senonoh, seperti alat kelamin kepada orang lain untuk pemuasan diri.
Ahli Psikologi, Octa Reni Setiawati mengatakan seseorang yang memiliki gangguan seksual memiliki rasa kepuasan saat menunjukkan alat kelamin kepada korban.
"Orang yang melakukan hal tersebut merasa puas kalau dia sudah menunjukkannya. Apalagi jika kalau korbannya itu teriak gitu merasa risih atau nggak berdaya, ia semakin membuatnya semakin tinggi kepuasan," kata Octa Reni.
Seseorang yang masuk dalam kategori Ekshibisionisme biasanya memiliki banyak faktor yang mempengaruhi. Baik faktor internal maupun eksternal.
"Tindakan tersebut, tidak serta-merta muncul begitu saja. Seseorang mengalami hal tersebut penyebabnya multifaktor," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Dimungkinkan juga itu dia masih kecil atau dia usia tertentu dia melihat ada orang dewasa yang menunjukkan alat kelamin gitu misalnya itu bisa jadi salah satu faktor tapi juga bisa jadi pada struktur biologis atau genetik. Jadi, kondisi yang nggak normal gitu bisa jadi memang nggak terjadi begitu saja, ada penyebabnya," lanjutnya.
Dosen Psikologi salah satu Universitas di Lampung ini mengatakan untuk orang yang mengalami gangguan seksual ini lebih baik mendapatkan penanganan dari ahli. Baik dari psikolog maupun psikiater.
"Orang yang termasuk dalam Ekshibisionisme sangat membutuhkan social support. Jika mereka bisa mengkombinasikan ke orang tua atau pun orang terdekat supaya diberikan penangan untuk ke tahap kedua yaitu mencari ahli," kata Octa Reni.
ADVERTISEMENT
Soal adanya beberapa orang yang melakukan tindakan menunjukkan alat kelamin di muka umum, khususnya Kota Bandar Lampung, Octa Reni berharap adanya peran orang sekitar termasuk peran pemerintah setempat.
"Adanya pelaku yang menyimpang ini memang sebaiknya bisa ditindaklanjuti oleh kepolisian atau pun dinas-dinas yang terkait. Supaya bisa ditangani," tutupnya.