Mengenal Kuas Lampung, di Balik Indahnya Mural Underpass Unila

Underpass Unila yang telah dilukis mural oleh komunitas Kuas Lampung | Foto : Andreas Evando/SSCI Lampung

Lampung Geh, Bandar Lampung - Kuas Lampung merupakan suatu komunitas yang bergerak di bidang seni dengan menggunakan media cat.

Kuas Lampung biasanya melakukan pembuatan seni di tembok-tembok jalan raya ataupun flyover (jembatan layang) dan kali ini underpass Universitas Lampung (Unila) menjadi sasarannya.

Koordinator perwakilan Kuas Lampung, Damsi Tarmizi mengatakan, bahwa komunitas Kuas Lampung itu merupakan persatuan dari komunitas-komunitas mural dan pelukis profesional yang ada di Provinsi Lampung.

"Jadi para pelukis ini merupakan gabungan dari beberapa seni, seperti mural, graffiti dan pelukis profesional yang ada di Bandar Lampung," katanya saat diwawancarai Lampung Geh, Selasa (24/9).

Salah seorang nggota Kuas Lampung saat melukis mural di Underpass Unila, Selasa (24/9) | Foto : Aldi Saputra/Lampung Geh

Sebelum melukis di Underpass Unila, Kuas Lampung telah menggarap 8 titik di flyover yang ada di Bandar Lampung. Hal itu berkat dukungan dari Walikota Bandar Lampung yang memperhatikan para pecinta seni ini.

"Sebelumnya kita (Kuas Lampung) lukis 8 flyover di Bandar Lampung, dan sekarang ini kami kembali diminta untuk melukis di underpass ini dengan nuansa bawah laut," paparnya.

Kuas Lampung sendiri saat ini sudah memiliki 200 anggota.

"Tapi yang terlibat untuk menggarap di Underpass Unila ini hanya 50 anggota saja," ujar pria tersebut.

Anggota Kuas Lampung saat melukis ornamen Lampung pada Underpass Unila, Selasa (24/9) | Foto : Aldi Saputra/Lampung Geh

Saat ini Kuas Lampung sudah memiliki basecamp yang terletak di Jalan Morotai, Kelurahan Bakung, Kecamatan Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung.

Jika berminat untuk bergabung ke Kuas Lampung cukup mudah bisa menghubungi salah satu Koordinator Kuas Lampung, melalui media sosial Kuas Lampung, atau bisa datang langsung ke lokasi yang sedang dilukis oleh anggota Kuas Lampung.(*)

----

Laporan kontributor Lampung Geh Evita Sari

Editor : Asa Nirwana