Mengunjungi Masjid Terapung Satu-satunya di Lampung

Konten Media Partner
4 Juni 2019 9:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjid Terapung Al-Aminah yang belokasi di Pantai Sari Ringgung, Kabupaten Pesawaran, Lampung | Foto Drone: Dimas Prasetyo/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Terapung Al-Aminah yang belokasi di Pantai Sari Ringgung, Kabupaten Pesawaran, Lampung | Foto Drone: Dimas Prasetyo/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Pesawaran - Masjid Terapung Al-Aminah yang berlokasi di Pantai Sari Ringgung, Kabupaten Pesawaran, Lampung, ini menjadi satu-satunya masjid murni terapung di Lampung bahkan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Zainal Andi selaku pengurus Masjid Al-Aminah menceritakan masjid ini berdiri sejak tahun 2006 atas dasar kerisauan seseorang lantaran tidak ada tempat ibadah umat Islam di lingkungan tersebut.
"Awalnya ini musala. Dia berdiriin di sini mulai dari gubuk-gubuk kecil. Lalu ada Haji Feri, mualaf orang China itu bertanya, kok ada orang azan di tengah laut," katanya ketika bertemu Lampung Geh, Senin (3/6).
Sejak saat itu, Haji Feri tersebut membuat suatu rencana agar bangunan yang dahulunya musala ini dibentuk menjadi sebuah masjid.
"Lalu dia datang dan bilang 'ya, sudah kita besarin jadi masjid saja'. Karena dulu banyak rumah-rumah di tengah laut, setiap rumah itu ada 5 orang. Kira-kira ada 70 rumah, bisa dikalikan saja jumlahnya. Karena mereka susah cari tempat Jumatan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Masjid yang memiliki luas sekitar 20 meter persegi ini dibangun dengan anggaran sebesar Rp 500 juta. Selain itu, pemerintah setempat juga telah membuatkan bangunan baru untuk menambah kuantitas jemaah di masjid ini.
Suasana di dalam Masjid Terapung Al-Aminah yang belokasi di Pantai Sari Ringgung, Kabupaten Pesawaran, Lampung | Foto : Obbie Fernando/Lampung Geh
"Biaya sekitar Rp 500 jutaan yang lama, ini yang mendanakan 1 orang, tapi masyarakat ikut gotong royong bangunnya. Kalau yang baru saya enggak tau karena dari Pemda," kata Zainal.
Dalam keseharian, masjid ini beraktivitas layaknya di masjid lainnya seperti salat 5 waktu, pengajian dalam kurun waktu 1 minggu sekali, dan Tabligh Qur'an.
"Aktivitas itu bukan hanya dari orang Indonesia saja, ada juga yang dari Malaysia, Singapura, Thailand, Jordan, Arab. Kalau tidak salah sudah ada 10 negara yang pernah ke sini," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Dalam penjelasannya, jemaah yang sering berkunjung ke masjid ini merupakan para warga yang hidupnya menggantungkan dari hasil laut.
"Kalau yang dari darat itu biasanya hanya hari Jumat dan libur kayak sekarang ini. Kita juga sediakan 2 perahu masjid, yang satu di sini, satunya di pinggir. Kalau ada orang yang bisa bawa (kemudikan) perahu tinggal bawa sendiri," kata Zainal.
Pintu masuk Masjid Terapung Al-Aminah yang belokasi di Pantai Sari Ringgung, Kabupaten Pesawaran, Lampung | Foto : Obbie Fernando/Lampung Geh
Di bulan Ramadan seperti saat ini, masjid terapung ini juga diisi dengan kegiatan solat tarawih berjamaah. "Buka bersama juga ada tapi tidak keseringan," ujarnya.
Setidaknya, masjid ini mampu menampung hingga 200 orang, namun bisa lebih jika pada salat Jumat. "Kadang-kadang enggak muat kalau sudah hari Jumat," imbuh dia.
Jika mengalami kerusakan pada bagian dasar masjid, biasanya masjid ini akan ditarik ke pinggir dengan menggunakan beberapa perahu bermotor untuk dilakukan perbaikan.
ADVERTISEMENT
"Masjid ini bisa berpindah tempat karena terapung, kalau mau ditarik ke tengah pakai perahu juga bisa," katanya.
Menurutnya, kesulitan dari masjid ini adalah sumber air yang harus diambil dari pinggir pantai. Itulah yang menjadi kendala pada salah satu masjid kebanggaan di Lampung tersebut.
"Paling susah itu air, ngambilnya dari pinggir pakai selang. Kalau pindah lokasi ya dipanjangin selangnya," katanya.
Masjid Terapung Al-Aminah yang belokasi di Pantai Sari Ringgung, Kabupaten Pesawaran, Lampung | Foto : Obbie Fernando/Lampung Geh
Disinggung saat terjadinya tsunami di beberapa wilayah di Lampung, Zainal mengatakan bahwa masjid ini tidak mengalami kerusakan sedikit pun.
"Alhamdulilah, dengan kekuasaan Allah itu tidak apa-apa masjid ini. Kalau perumahan di sekitar sini malah rusak. Tapi masjid ini enggak apa-apa. Tapi gelombangnya kerasa, suara arus itu kedengaran bunyinya," katanya.
Jika anda ingin berkunjung ke Masjid Terapung Al-Aminah di Pantai Sari Ringgung, bisa menghubungi langsung melalui Zainal Andi untuk menyeberang.
ADVERTISEMENT
"Kalau mau ke sini menghubungi orang masjid pasti dijemput, bahkan cuman melambaikan tangan dari pinggir aja kalau kita tahu pasti disusul, enggak bayar, gratis. Masjid terbuka 24 jam," tutupnya.(*)
---
Reporter: Obbie Fernando Editor: M Adita Putra