Konten Media Partner

Mudik Lokal, Kepala Terminal Rajabasa Mengimbau Bus AKDP Terapkan Prokes

7 Mei 2021 18:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Situasi Terminal Rajabasa Bandar Lampung di masa larangan mudik lebaran Idul Fitri 1442 Hijriyah, Jumat (6/5) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Situasi Terminal Rajabasa Bandar Lampung di masa larangan mudik lebaran Idul Fitri 1442 Hijriyah, Jumat (6/5) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Tetap beroperasi dan mengangkut pemudik lokal, Bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) diminta untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, Jumat (7/5). Di masa larangan mudik lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah di masa pandemi COVID-19 yang diberlakukan pemerintah pusat dari tanggal 6-17 Mei 2021, bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) resmi berhenti beroperasi. Hal ini menyebabkan di Terminal Rajabasa Bandar Lampung hanya ada bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang beroperasi untuk mengantar pemudik antar kota/kabupaten. Hal ini mengingat dibolehkannya mudik lokal oleh pemerintah Provinsi Lampung. Meski hanya terdapat bus AKDP yang beroperasi, Kepala Terminal Rajabasa Harri Indarto tetap mengimbau agar protokol kesehatan pencegahan COVID-19 diterapkan, baik bagi penumpang ataupun kru bus itu sendiri. "Seperti arahan Pak Gubernur Lampung kemarin, bahwasannya mudik dalam provinsi diperkenankan, dengan syarat menerapkan protokol kesehatan, dan disertai surat keterangan sehat rapid antigen," ujarnya.
Kepala Terminal Rajabasa Bandar Lampung Harri Indarto saat diwawancarai awak media, Jumat (7/5) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Terminal Rajabasa Bandar Lampung Harri Indarto saat diwawancarai awak media, Jumat (7/5) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Dia meminta agar para pemudik lokal memastikan keadaan kesehatannya sebelum melaksanakan perjalanan, dengan memeriksakan kesehatan. "Sebelum mudik, pastikan dalam keadaan sehat. Dan kami di Terminal Rajabasa siap melakukan pemeriksaan kesehatan baik melalui GeNose ataupun rapid antigen," katanya. Sementara itu, Harri mengatakan bahwa penumpang bus AKDP tidak ada kenaikan signifikan hingga saat ini. "Tidak ada kenaikan yang signifikan, mungkin hanya pekerja lokal antar kota dan kabupaten, jadi memang tidak banyak," lanjutnya. Di sisi lain, Alki salah satu kondektur Bus AKDP Puspa Jaya jurusan Bandar Lampung - Unit 2 mengatakan tidak menerapkan pembatasan penumpang. "Karena memang jumlah penumpangnya nggak banyak, dan sistem kita 20 menit sekali kita jalan. Tapi untuk penumpang tetap harus mengenakan masker, dan kita juga ada hand sanitizer," ucapnya. (*)
ADVERTISEMENT