Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
Ngaku Menyesal dan Khilaf, Pelaku Aniaya di SPBU Bandar Lampung Minta Maaf
13 Februari 2025 19:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Juriadi, mengaku menyesal telah melakukan penganiayaan terhadap sopir dan kondektur bus Damri di SPBU Rajabasa, Bandar Lampung, Kamis (13/2).
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan oleh Juriadi saat konferensi pers di Mapolresta Bandar Lampung.
"Saya emosi saya khilaf karena ada faktor faktor, pertama anak saya menangis di mobil, dan kedua memang 10 hari yang lalu istri saya baru meninggal," katanya.
Juriadi menyampaikan senjata tajam yang digunakan untuk melakukan penganiayaan terhadap korban merupakan miliknya.
"Ada di mobil (senjata tajam). Memang ada di mobil, senjatanya di buang di Jalan Tol," ucapnya.
Juriadi mengatakan sebelum terjadinya penganiayaan, dirinya sempat terlibat cekcok adu mulut dengan sopir bus, namun sudah diselesaikan.
"Sebenarnya sudah selesai sudah saling minta maaf, saya bilang silahkan di dandan (perbaiki) saja, kata dia Iya, saya di ajak ke Pol saya bilang nggak usah ikut, soalnya kalo saya ikut saya khawatir nanti ada yang ngomong keras keras saya emosi, silakan bawa mobil sini KTP mu, dikasih sudah," ucapnya.
ADVERTISEMENT
"Ini kan ribut datang orang belakangan ini lah akhirnya luka itu, saya mengakui saya salah karena bagaimana saya sudah melukai orang, maka itu saya minta maaf dan saya sangat menyesal," lanjutnya.
Atas kejadian itu, Juriadi meminta maaf kepada keluarga korban atas kesalahan yang telah ia lakukan.
"Tentunya saya meminta maaf yang sebesar besarnya atas kesalahan saya, atas kekeliruan saya dan saya berharap keluarga korban dapat memaafkan saya. Saya mohon pengertiannya dari masyarakat, kalo saya pada saat itu saya khilaf dan ini karena saya juga ada persoalan yang 10 hari yang lalu istri saya meninggal," pungkasnya. (Yul/Put)