news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Nikmatnya Ngopi di Alam Terbuka Ala Doesoen Coffee

Konten Media Partner
13 Oktober 2019 19:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Doesoen Coffee yang menawarkan ngopi ala pedesaan di tengah alam terbuka, Minggu (13/10) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Doesoen Coffee yang menawarkan ngopi ala pedesaan di tengah alam terbuka, Minggu (13/10) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Doesoen Coffee, inilah kedai kopi yang menawarkan suasana ngopi di tengah pedesaan dan alam terbuka.
ADVERTISEMENT
Lampung memang identik dengan kopinya, yaitu kopi robusta. Maka tidak heran kalau hari ini di Lampung banyak kedai-kedai kopi bermunculan, salah satunya Doesoen Coffee. Kali ini Lampung Geh akan me-review kedai kopi yang lagi hits di media sosial, yaitu Doesoen Coffee.
Kedai kopi yang beralamat di Jalan Pagar Alam Nomor 133 Segala Mider, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Kota Bandar Lampung ini memang belum lama berdiri. Terhitung tiga minggu sejak dibuka pada 20 September 2019 lalu, Doesoen Coffee sudah ramai oleh pengunjung. Doesoen Coffee mulai buka dari pukul 11.00-23.00 WIB untuk Sabtu hingga Kamis. Sedangkan untuk Jumat buka mulai pukul 14.00-23.00 WIB.
Tempat yang luas dan terbuka yang ditawarkan Doesoen Coffee, Minggu (13/10) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Doesoen Coffee memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan kedai kopi yang ada pada umumnya. Adanya rumah adat tradisional yang hampir semua bagiannya terbuat dari kayu dengan ukiran kuno yang usianya sudah puluhan tahun menjadi daya tarik tersendiri dan turut menambah suasana pedesaan semakin kental. Rumah adat berbentuk panggung ini memiliki bagian bawah yang kemudian dimanfaatkan sebagai kedai. Dari sinilah para pengunjung dapat menikmati kopi sembari melihat pemandangan alam sekitar yang tidak ada di kedai kopi lain di Bandar Lampung.
ADVERTISEMENT
Fahri, Gozi, Surya dan Deni, mereka merupakan sosok muda kreatif pencetus ide Doesoen Coffee. Bahkan konsep kedai yang unik ini pun mereka konsep bersama.
Ngopi sambil menghirup udara segar di alam terbuka ala Doesoen Coffee, Minggu ( 13/10) | Foto : Dimas Prasetyo/Lampung Geh
"Nama Doesoen kita ambil dari bahasa daerah, yaitu dusun atau desa. Dimana kalau di Baturaja menyebut pulang ke desa, pulang ke dusun. Jadi dari sana kita mencoba konsep ngopi ala suasana desa dan alam terbuka, dengan nama Doesoen Coffee," ungkap Gozi saat ditemui Lampung Geh, Jumat (11/10).
Pada umumnya pengunjung yang datang ke kedai kopi ingin merasakan suasana santai dan mencari ketenangan. Namun kadangkala letak kedai kopi yang dekat dengan jalan raya dan lalu lalang kendaraan justru mengurangi ketenangan yang dicari pengunjung.
Tempat yang luas dan terbuka yang ditawarkan Doesoen Coffee, Minggu (13/10) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
"Kita di sini mencoba konsep yang berbeda, dimana orang ngopi itu yang dicari ketenangan, fokus ngerjain tugas atau skripsi misalnya. Nah di Doesoen Coffee ini, kita tidak langsung berhadapan dengan jalan raya, jadi cukup kondusif. Kalo orang bilang, back to nature lah, suasana pedesaannya dapet, suasana alamnya dapet," tambah Gozi.
ADVERTISEMENT
Pada awal membuka ide kedai ini, Gozi menceritakan bahwa mereka menemukan sedikit masalah untuk konsep kedai kopi suasana alam terbuka, yaitu nyamuk. Namun hal tersebut segera teratasi. Untuk para pengunjung tidak perlu khawatir dengan nyamuk di Doesoen Coffee, karena sudah diatasi secara alami, yaitu dengan tanaman bunga lavender yang ditanam di sekitar kedai dan taman. Jadi meski di alam terbuka, tidak ada nyamuk yang mengganggu saat ngopi.
Salah satu menu di Doesoen Coffee yaitu Es Kopi Susu, Minggu (13/10) | Foto : Dimas Prasetyo/Lampung Geh
Untuk menu di Doeseoen Coffee tidak jauh berbeda dengan kedai lainnya, seperti Espresso, Machiato, Americano, Piccolo, Cappucino, Caffe Latte, Matchagato, Affogato, V60, dan Vietnam Drip. Untuk es kopi ada Es Kopi Susu, Es Kopi Susu Doesoen, Es Kopi Susu Alpukat, Orange Brew, Lime Brew dan Cold Brew. Dan untuk menu minuman non kopinya ada Matcha dan Red Velvet. Selain itu, Doesoen Coffee punya satu menu andalan yaitu Kopi Susu Doesoen, dimana susu yang digunakan adalah susu kedelai dengan paduan gula aren dan kopinya cocok untuk menemani santai di tengah susasana alam terbuka. Untuk harga cukup terjangkau, mulai dari Rp10 ribu hingga Rp25 ribu. Harga untuk kopi susu doesoen hanya Rp20 ribu saja, cukup terjangkau bukan? Dan untuk pecinta kopi yang ingin mencoba menu Doesoen Coffee sudah bisa dipesan via online melalui Go Food.
Daftar menu di Doesoen Coffee, Minggu (13/10) | Foto : Dimas Prasetyo/Lampung Geh
Selain minuman, pengunjung juga dapat memesan menu makanan yaitu, French Fries, Fried Bananas, Salad, Indomie, Chiken Salted Egg, dan Spicy Honey Wings.
Fahri, salah satu owner Doesoen Coffee, Minggu (13/10) | Foto : Dimas Prasetyo/Lampung Geh
Selain menu di atas, pengunjung kedai juga akan dimanjakan dengan suasana santai diiringi musik, free wifi, musola dan toilet. Dan pengunjung yang membawa kendaraan tidak perlu khawatir, karena Doesoen Coffe dilengkapi dengan lahan parkir yang luas, aman, dan yang pasti gratis.
ADVERTISEMENT
Gozi menambahkan bahwa awalnya mereka khawatir kalau bisnis mereka ini sepi, mengingat image Gang PU di masa dulu. Namun hal itu tidak akan terbukti jika tidak dicoba, karena pada dasarnya bisnis adalah soal action, bukan teori belaka.
"Kami sempet khawatir, karena Jalan PU ini kan dulu image-nya sepi dan rawan kejahatan. Tapi kami nekat, kami coba, karena kalau nggak dicoba kita nggak tahu ke depannya. Dan alhamdulillah sampai sekarang rame, itu di luar ekspektasi kami," terang Gozi.
Untuk pecinta kopi yang berkunjung ke Doesoen Coffee tidak hanya disuguhi menu kopinya yang khas, karena di sini juga cocok banget untuk kamu yang mau berswafoto alias selfie. Jadi untuk ngopi ala pedesaan di tengah alam terbuka, hanya ada di Doesoen Coffee, back to nature, like a doesoen.(*)
ADVERTISEMENT
-----
Laporan Reporter Lampung Geh Sidik Aryono
Editor : M Adita Putra