news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Nongkrong Sembari Asah Skill di English Cafe Lampung

Konten Media Partner
18 Maret 2019 21:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Proses belajar kelas reguler member English Cafe Lampung di Jalan Palapa 5 No. 23, Labuhan Ratu, Kedaton | foto: dok. English Cafe Lampung
Lampung Geh, Bandar Lampung - Hadir di Bandar Lampung sejak awal Februari 2018 silam, English Cafe merupakan lembaga kursus Bahasa Inggris yang mengusung konsep unik dan berbeda daripada lembaga kursus konvensional lain.
ADVERTISEMENT
Pada Senin sore (18/3), Nanda Nursyah Alam, selaku Owner English Cafe Lampung bertutur, "English Cafe ini merupakan cabang dari lembaga kursur bahasa Inggris dengan konsep cafe pertama di Indonesia yang berpusat di Yogyakarta."
Saat ditemui reporter Lampung Geh di jalan Palapa 5 No. 23, Labuhan Ratu, Kedaton, Bandar Lampung, ia juga bercerita bahwa saat ini English Cafe sudah hadir di 50 kota di seluruh Indonesia dengan jumlah lebih dari 50 cabang.
Mengandeng Wisma Coffee II sebagai lokasi, English Cafe menawarkan dua pilihan program menarik untuk calon member yang hendak belajar bahasa Inggris, yaitu program belajar reguler dan privat.
Program reguler, mulai dari Rp200.000,-/bulan atau paket Rp1 juta/lima bulan, dengan jadwal belajar bersama seorang chef (sebutan tutor di English Cafe) yang fleksibel mulai dari hari Senin-Sabtu, dari jam 15.00-20.00 WIB dengan durasi 30-50 menit tiap pertemuannya.
ADVERTISEMENT
"Kalau untuk program privat, mulai dari harga Rp80.000,-/pertemuan. Tapi minimal 10 kali pertemuan. Ini dimaksudkan untuk memaksimalkan program pembelajaran yang didapat," pungkas Nanda.
Kelebihan program privat ini, tiap peserta dibimbing langsung oleh satu pengajar dan dapat bebas memilih chef hingga waktu dan tempat belajar. Durasi belajarnya juga lebih panjang, yaitu minimal 90 menit pertatap muka.
Saat ini English Cafe Lampung memiliki lebih dari 10 chef berkompeten hasil seleksi langsung oleh sistem English Cafe pusat. Dan telah memiliki member lebih dari 300 peserta yang umumnya berasal dari kalangan mahasiswa, pelajar dan umum yang ingin memperdalam skill speaking.
Beberapa Member English Cafe Lampung | foto: dok. English Cafe Lampung
Seperti idealnya tempat nongkrong yang amat digandrungi kalangan millennials, belajar di English Cafe terasa lebih santai, menyenangkan dan jauh dari kesan kaku. Nanda bertutur, untuk konsep belajar, modul dan materi di English Cafe Lampung mengadopsi persis seperti yang ada pada pusat.
ADVERTISEMENT
Program yang dirancang English Cafe, memang lebih fokus pada spoken English. Dengan metode belajar Secret Recipe berupa Dare to Speak, yang lebih fokus untuk membuang rasa takut salah, kurang pede dan grogi saat berbicara.
Terdiri dari empat level. Mulai dari level 1 yaitu materi berupa basic conversation, pronunciation, penguasaan vocabulary, dan encouragement.
"Level 2 meningkat dengan ditambah belajar basic grammar, conversation, dan vocabulary. Jadi, member yang sudah lancar speaking, mulai menata grammar dalam speaking," jelas Nanda.
Pada level 3 member belajar grammar lanjutan dan tenses yang paling sering digunakan dalam speaking (grammar for speaking). Dan level 4 lebih merajuk ke penguasaan public speaking. Materinya meliputi presentation, interview job, dan materi seru lainnya.
ADVERTISEMENT
Agenda rutin yang digelar untuk member English Cafe yaitu sharing session tiap hari Sabtu pukul 16.00 WIB dalam bentuk, diskusi hingga games untuk mengasah kemampuan berbahasa Inggris.
Ada pula kegiatan English Cafe Ambassador, yang bisa berupa kegiatan bakti sosial ke panti, bersih-bersih pantai atau yang Oktober lalu dilakukan yaitu gathering di Pulau Mahitam.
Nanda menuturkan ke depan English Cafe Lampung akan bertambah cabang di daerah Pringsewu, Metro, Sukarame dan Tanjung Karang. Untuk pendaftaran dan informasi lebih lengkap, dapat diakses melalui website englishcafelampung.com atau melalui instagram @englishcafe_lampung. (*)
---
Laporan reporter Lampung Geh Latifah Desti Lustikasari
Editor : M Adita Putra