Konten Media Partner

Ombak Besar di Pesisir Barat Kembali Telan Korban, Kini Nelayan Hilang

10 Juli 2023 10:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ombak besar yang terjadi di perairan Pesisir Barat, Lampung kembali telan korban. Seorang nelayan dinyatakan hilang dan kini masih dalam upaya pencarian. | Foto : Dok. Basarnas Lampung
zoom-in-whitePerbesar
Ombak besar yang terjadi di perairan Pesisir Barat, Lampung kembali telan korban. Seorang nelayan dinyatakan hilang dan kini masih dalam upaya pencarian. | Foto : Dok. Basarnas Lampung
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Pesisir Barat - Ombak besar yang terjadi di perairan Pesisir Barat, Lampung kembali menelan korban.
ADVERTISEMENT
Setelah sebelumnya salah satu mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) terseret ombak, kini seorang nelayan bernama Hafiz Usman (18) dinyatakan hilang akibat perahu yang ditumpanginya dihantam ombak.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (8/7) pagi sekitar pukul 06.00 WIB, di Pantai Pemangku Labuhan, Pekon Way Jambu, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung dan hingga Senin (10/7) korban belum ditemukan.
Tim SAR gabungan melakukan upaya pencarian terhadap seorang nelayan yang dinyatakan hilang pasca perahu yang ditumpanginya dihantam ombak. | Foto : Dok. Basarnas Lampung
Kepala Kantor Basarnas Lampung Deden Ridwansah melalui Koordinator Pos SAR Tanggamus Roby Rusliansyah mengatakan, peristiwa yang dialami korban berawal saat korban tengah memancing ikan di laut dari atas perahu.
"Jadi kejadiannya saat tengah memancing itu, tiba-tiba ombak besar menghantam perahu tersebut, yang mengakibatkan perahu beserta korban tergulung dan tenggelam," kata Koordinator Pos SAR Tanggamus Roby Rusliansyah dalam keterangannya, Senin (10/7).
ADVERTISEMENT
Roby menjelaskan, pada saat peristiwa terjadi, warga dan nelayan setempat langsung melakukan upaya pencarian.
"Namun sampai dengan saat ini korban masih belum ditemukan," jelasnya.
Pihaknya saat ini masih terus melakukan upaya pencarian terhadap korban. Pada pencarian hari kedua, Minggu (9/7) kemarin, tim SAR gabungan membagi tiga SRU (SAR Rescue Unit).
"Peralatan AquaEye milik Basarnas juga digunakan untuk mendeteksi keberadaan korban di bawah air. Namun belum terdapat tanda clusser berupa simbol x," ungkapnya.
Roby menerangkan upaya pencarian pada hari ketiga, Senin (10/7) tim SAR gabungan akan memaksimalkan dengan memperluas area pencarian.
"Hari ini dilanjutkan kembali dengan memperluas area pencarian. Semoga korban segera ditemukan," tandasnya. (Lih/Put)