Konten Media Partner

Operasi Pasar Murah Cabai hingga Gula di Lampung Diserbu Warga

15 November 2023 13:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kegiatan operasi pasar murah yang digelar di Kantor Disperindag Lampung, Rabu (15/11). | Foto : Galih Prihantoro/ Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan operasi pasar murah yang digelar di Kantor Disperindag Lampung, Rabu (15/11). | Foto : Galih Prihantoro/ Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Operasi pasar murah sejumlah komoditas bahan pangan yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lampung diserbu oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kegiatan operasi pasar ini berlangsung di halaman Kantor Disperindag Lampung, Rabu (15/11) pagi. Adapun sejumlah bahan pangan yang dijual dengan harga subsidi itu di antaranya cabai merah, minyak goreng, gula dan beras medium.
Di mana, dalam operasi pasar ini cabai merah dijual dengan harga Rp 65 ribu per kilogram, minyak goreng premium Rp 12.500 per liter, gula Rp 12 ribu per kilogram dan beras medium SPHP dengan harga Rp 52 ribu per kilogram.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lampung, Elvira Umihanni mengatakan, dalam kegiatan operasi pasar murah ini pihaknya bekerja sama dengan sejumlah produsen dan juga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Lampung.
Masyarakat menyerbu operasi pasar murah yang digelar oleh Disperindag Lampung. | Foto : Galih Prihantoro/ Lampung Geh
Di mana, Pemprov Lampung menyiapkan alokasi subsidi harga sebesar Rp 150 juta untuk mensubsidi tiga komoditi yakni cabai, gula dan minyak goreng.
ADVERTISEMENT
"Subsidinya ini sebesar Rp 150 juta, ini untuk kegiatan operasi pasar di 6 kabupaten dan Kota Bandar Lampung," kata Kadisperindag Lampung, Elvira Umihanni saat diwawancarai, Rabu (15/11).
Elvira menjelaskan, kegiatan operasi pasar ini digelar dalam rangka menjaga kestabilan harga pangan, apalagi menjelang momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Karena gini kalau sudah kecenderungan pasokan itu berkurang atau terlambat datang, seperti gula sekarang ini, maka nanti dalam rantai pasokan pihak-pihak itu bisa mengambil kesempatan. Makanya kenapa kita gelar di awal November ini," jelas Elvira.
Menurutnya, Disperindag Lampung juga kini tengah mengamati sejumlah harga bahan pokok lainnya, jika ada bahan pokok yang mengalami kenaikan, maka akan dimasukkan dalam kegiatan operasi pasar.
"Yang baru disubsidi itu minyak, cabai dan gula, tapi nanti kita lihat perkembangan, kalau ada kecenderungan meningkat seperti telur ini sedang kita amati. Kalau dalam 1 atau 2 Minggu ini naik harganya maka akan kita gelar operasi pasar," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur Utama PT. Wahana Raharja (Perseroda) Jevri Afrizal menambahkan, dalam pengalokasian subsidi anggaran sebesar Rp 150 juta itu digunakan untuk subsidi minyak goreng, cabai merah dan gula.
"Minyak goreng kemasan disubsidi jumlahnya total Rp 72 juta, gula pasir Rp 72 juta, cabai merah Rp 6 juta. Jadi totalnya Rp 150 juta," kata Jevri Afrizal.
Sedangkan untuk stok komoditas yang disediakan dalam kegiatan operasi pasar di enam kabupaten dan Kota Bandar Lampung untuk memenuhi kebutuhan masyarakat totalnya untuk minyak goreng sebanyak 28.800 liter, gula 28.800 kilogram, cabai 600 kilogram.
"Ini digunakan untuk operasi pasar sampai Natal dan Tahun Baru, di enam kabupaten yakni Lampung Utara, Mesuji, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Pringsewu, Pesisir Barat dan Kota Bandar Lampung," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pada kegiatan operasi pasar di Kantor Disperindag Lampung hari ini disediakan gula sebanyak 1 ton, minyak goreng 3.600 liter, cabai merah sebanyak 60 kilogram dan beras medium sebanyak 2,5 ton. (Lih/Put)