Opini: Tren Kepemimpinan Melalui Sosial Media

Konten Media Partner
17 November 2022 17:35 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi calon kepada daerah di Pilkada 2020. Foto : ANTARA/Naufal Ammar
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi calon kepada daerah di Pilkada 2020. Foto : ANTARA/Naufal Ammar
ADVERTISEMENT
Perkembangan zaman yang pesat serta kemajuan teknologi yang sangat cepat dalam sepuluh tahun belakangan ini. Mengubah arah pandangan manusia dalam berbagai sektor kehidupan. Teknologi menjadi kekuatan besar dalam perubahan kehidupan dan perubahan besar ini selalu disertai dengan kekuatan manusia dalam menciptakan sesuatu untuk kemanfaatan kehidupan, sehingga fungsi dari teknologi tersebut dapat mengubah seluruh pola pikir, sikap, maupun karakter. Revolusi digital yang ditandai dengan lahirnya berbagai platform media sosial telah mengubah pola interaksi dalam masyarakat di mana interaksi menjadi lebih terbuka dan transparan. Perkembangan di abad ke-21 menunjukkan bahwa interaksi antar aktor semakin banyak dilakukan melalui perangkat berbasis digital, khususnya media sosial.
ADVERTISEMENT
Sosial media mengubah perspektif, paradigma atau sudut pandang, dan komunikasi. Sosial media sudah menjadi gaya hidup sehari-hari yang hampir digunakan oleh semua lapisan masyarakat. Fenomena penggunaan media sosial juga sampai kepada pemimpin-pemimpin masa kini di Indonesia. Mulai dari kepala daerah, anggota legislatif-DPR bahkan sampai Presiden punya akun sosial media. Dampak positif dari penggunaan sosial media adalah masyarakat merasa lebih dekat dengan pemimpinnya karena dengan mudah dapat berkomunikasi hanya melalui kolom komentar akun sosial media. Selain itu pemimpin juga dapat dengan mudah berbicara pada masyarakat tentang visi dan misi, program kerja yang akan, sedang dan yang telah selesai dilaksanakan serta membagikan momen-momen kegiatan yang ingin dibagikan sehingga menampakkan citra positif di mata masyarakat.
ADVERTISEMENT
Senada dengan hal tersebut Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim (Nunik) mengatakan bahwa pemimpin hari ini dituntut memiliki digital mindset agar bisa interaktif dalam memimpin sehingga rakyat bisa bersentuhan langsung oleh pemimpinnya melalui sosial media. Sosial media menjadi alat agar pemimpin bisa lebih dekat dengan rakyatnya. (biroadpim.lampungprov.go.id. 27 Juli 2019). Pemerintah Provinsi Lampung juga mengajak Pegiat Media Sosial untuk terus menyebarkan informasi dengan konten-konten yang positif, terutama terkait program-program pembangunan di Provinsi Lampung dan berbagai sumberdaya yang menjadi unggulan di Lampung. (diskominfotik.lampungprov.go.id. 16 Maret. 2022.)
Tren yang disadari dan coba didorong oleh pemerintah terkait dengan pemimpin pada era sekarang ini yang menjadikan sosial media sebagai alat komunikasi dengan rakyat. Apabila diamati lebih dalam tren penggunaan media sosial di kalangan pemimpin memunculkan beragam manfaat dalam mendukung seorang pemimpin dalam menjalankan perannya.
Ilustrasi media sosial. Foto: Shutterstock
Manfaat Media Sosial dalam Kepemimpinan
ADVERTISEMENT
Pertama, peran utama merupakan sosial media sebagai jembatan komunikasi antara pemimpin dan masyarakat dengan mudah di era digital. Namun bukan hanya sekadar sebuah alat komunikasi, Media sosial merupakan sebuah keharusan bagi pemimpin untuk menyediakan wadah informasi yang resmi untuk mewujudkan sistem layanan yang transparan dan akuntabel. Setiap bidang pemerintahan sekarang memiliki platform media sosial demi menyampaikan informasi secara aktual, berkomunikasi secara real time, bahkan bahkan meningkatkan kesadaran masyarakat ataupun sosialisasi program kegiatan atau program dari sebuah instansi pemerintahan Media sosial dinilai efektif untuk memberikan informasi tentang apa pun. Hal itu berpotensi untuk meningkatkan partisipasi publik terhadap segala hal,
Kedua, media sosial merupakan instrumen yang baik untuk berkampanye bagi para politisi, kebanyakan pemimpin sudah dikenal terlebih dahulu sebelum mencalonkan diri. Seperti calon pemimpin dari kalangan para artis sampai penyanyi terkenal. Masyarakat cenderung memberikan suara pilihannya kepada calon pemimpin yang lebih dulu dikenal. Hal ini terbukti bahwa cukup banyak pemimpin daerah dari kalangan artis seperti Lucky Hakim sebagai Wakil Bupati Indramayu untuk periode 2021-2026, Sahrul Gunawan menjabat sebagai Wakil Bupati Bandung untuk periode 2021-2026 dan Hengki Kurniawan menjadi Wakil Bupati Bandung Barat untuk periode 2018-2021 lalu. Media sosial juga biasanya dimanfaatkan bagi para pemimpin saat masa kepemimpinannya sudah akan habis, para pemimpin dengan gencar menyuarakan program keunggulannya masing-masing dan membangun citra positif sehingga bisa terpilih kembali di periode selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Ketiga, media sosial sebagai kontrol masyarakat selama masa kepemimpinan. Media sosial merupakan sarana masyarakat mengemukakan kepuasan maupun ketidakpuasan terhadap cara, program, serta kebijakan yang diambil oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin dapat dengan mudah mengetahui indeks kepuasan masyarakat selama kepemimpinannya misalnya melalui survei online di media sosial. Hal tersebut diharapkan memberikan masukan kepada para pemimpin untuk memperbaiki kinerja yang kurang baik.
Di samping memberikan beragam manfaat, perlu disadari pula sosial media bisa menjadi bumerang, kesalahan kecil sampai besar seorang pemimpin dapat diketahui netizen (warga internet) sebab postingan video dan berbagai informasi dapat dibagikan begitu cepat dan tidak dapat dikendalikan. Permasalahan-permasalahan lain yang timbul di sosial media demikian banyak, sehingga pengontrolannya menjadi sulit dan mungkin tidak dapat dikendalikan keseluruhan, contohnya: berita-berita hoaks, kalimat-kalimat menyerang yang tidak pantas, informasi yang tidak jelas kebenarannya tetapi sudah disebar kepada pengguna sosial media lain sehingga terjadi banyak kesalahpahaman, dan masih banyak lagi permasalahan yang timbul di sosial media. Pemimpin dituntut untuk bertutur kata baik dan berkomunikasi dengan santun beberapa hal yang perlu pemimpin dalam mengemukakan komentar dalam media sosial, yaitu :
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Melalui media sosial, para pemimpin menerima dan merespons aspirasi publik. Agar dapat membangkitkan inspirasi yang positif untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat dan bisa berjalan dengan baik di masyarakat. Menurut Festi Rahma Hidayati (2021:147) kebijakan para pemimpin juga optimal apabila dikomunikasikan melalui media sosial. Hal ini diyakini dapat menumbuhkan budaya partisipasi, aspirasi, dan kedekatan tanpa ada batasan ruang dan waktu. Hal itu diyakini akan meningkatkan dukungan publik, kepercayaan terhadap kinerja pemerintah, demokrasi, serta mendapatkan dukungan maupun kepercayaan masyarakat dengan menampilkan brand sebagai pemimpin populis, bertanggung jawab, dan professional.
Sosok, profil, dan model kepemimpinan selalu mengalami perubahan, pembaharuan, dan transformasi dari masa ke masa, dari zaman ke zaman, dan dari era ke era lainnya, tergantung dari suasana kebathinan dan semangat zaman pada masanya masing-masing. Menurut Agus Subagyo (2018:81-82) pada generasi milenial seperti saat ini merupakan generasi yang mandiri, otonom, berdaulat dan berintegritas sulit di doktrin dan didikte oleh siapa pun. Perlu strategi yang bersifat inovatif, kreatif, partisipatif, interaktif, dan transparatif agar supaya generasi milenial bisa dirangkul dan mendukung setiap program yang ditawarkan oleh pemimpin saat ini. Di era digital seperti sekarang ini, tentunya diperlukan sosok pemimpin yang berbasis pada teknologi informasi dan komunikasi. Pemimpin yang "Gaptek” dan “Jadul” dalam mengoperasionalkan peralatan teknologi informasi akan ditinggalkan oleh masyarakat, khususnya generasi milenial, karena tidak cocok dengan kebutuhan zaman dan keinginan era sekarang ini. Dibutuhkan pemimpin yang memiliki visi teknologi informasi, ramah terhadap media sosial, dan mampu berinteraksi di dunia maya menyapa warga dunia maya secara bebas dan terbuka.
ADVERTISEMENT
(*)
Penulis: Putri Achmad
Mahasiswa Magister Ilmu Administrasi Publik Universitas Lampung