Konten Media Partner

Panggung Teatrikal Puisi : Suara Kemanusiaan dari Lampung untuk Palestina

19 April 2025 21:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampilan teatrikal puisi dalam Aksi Nyata Lampung Bersama Palestina Jilid III | Foto : Eka Febriani / Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Penampilan teatrikal puisi dalam Aksi Nyata Lampung Bersama Palestina Jilid III | Foto : Eka Febriani / Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Aksi teatrikal puisi menjadi sorotan dalam gelaran Aksi Nyata Lampung Bersama Palestina Jilid III yang digelar di Bundaran Tugu Adipura, Bandar Lampung, pada Sabtu (19/4).
ADVERTISEMENT
Aksi ini menampilkan pementasan yang menggambarkan penderitaan rakyat Palestina dan mengajak masyarakat untuk memboikot produk yang berafiliasi dengan Israel.
Pertunjukan teatrikal tersebut dibawakan oleh siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Al-Fatah Muhajirun, Negara Ratu, Kecamatan Natar.
Penampilan teatrikal puisi dalam Aksi Nyata Lampung Bersama Palestina Jilid III | Foto : Eka Febriani / Lampung Geh
Mereka membawakan naskah puisi dengan narasi yang menggambarkan ironi penggunaan produk-produk komersial yang secara tidak langsung mendukung penjajahan terhadap Palestina.
"Kami dari Pondok Al-Fatah sudah mempersiapkan pementasan ini cukup lama. Pesan yang ingin kami sampaikan adalah ajakan agar masyarakat tidak lagi menggunakan produk yang terafiliasi dengan Israel," ujar Fahmi salah satu aktor.
Puisi yang dibawakan berisi narasi tentang kehancuran Palestina akibat dukungan ekonomi global yang masuk melalui konsumsi masyarakat dunia.
Dalam pertunjukan, para pemeran menggambarkan bagaimana penggunaan produk-produk tersebut berujung pada hilangnya nyawa dan hak rakyat Palestina.
ADVERTISEMENT
"Kita memilih untuk tidak menjadi bagian dari kerusakan itu. Kita memilih melawan dengan cara memutus dukungan ekonomi kepada mereka yang menindas," ucap narator puisi.
Selain penampilan dari Pondok Al-Fatah, aksi teatrikal lain juga ditampilkan oleh Lembaga Dakwah Kampus (LDK) se-Lampung, yang menyuguhkan adegan dramatik tentang rakyat Palestina yang di rampas hak atas tanah dan kehidupannya.
Koordinator aksi menyebutkan, pendekatan teatrikal dipilih sebagai medium yang lebih untuk menyampaikan pesan moral dan kemanusiaan.
"Kami ingin menyampaikan pesan melalui seni. Teatrikal puisi ini menggugah kesadaran secara emosional agar masyarakat benar-benar memahami situasi yang dialami saudara-saudara kita di Palestina," pungkasnya. (Cha/Put)