Konten Media Partner

Pasien Membeludak di IGD RSUD Abdul Moeloek hingga Dipindah ke Luar Ruangan

7 Juli 2021 20:17 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Direktur (Wadir) Keperawatan, Pelayanan, dan Penunjang Medik Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM), Mars Dwi Tjahjo. | Foto: Bella Sardio /Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Direktur (Wadir) Keperawatan, Pelayanan, dan Penunjang Medik Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM), Mars Dwi Tjahjo. | Foto: Bella Sardio /Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Penggunaan luar ruangan untuk perawatan pasien karena ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Bandar Lampung sudah tidak cukup, Rabu (7/7).
IGD RSUD Abdul Moeloek tampak depan. | Foto: Bella Sardio/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
IGD RSUD Abdul Moeloek tampak depan. | Foto: Bella Sardio/Lampung Geh
Dalam pantauan lokasi, kondisi IGD RSUDAM nampak sudah tak cukup menampung pasien-pasien yang berdatangan. Hingga ruang lobi IGD dijadikan tempat perawatan pasien.
Tempat perawatan pasien yang dipindahkan di luar ruang IGD RSUD Abdul Moeloek hanya tertutup tembok sekitar 1 meter. | Foto: Bella Sardio/Lampung Geh
Selain itu, dari halaman parkir kendaraan juga sangat jelas terlihat sejumlah pasien terlantar di luar ruang IGD. Pasalnya, mereka (pasien) diberikan perawatan di ruangan terbuka yang hanya tertutup dinding tembok sekitar 1 meter.
Sejumlah pasien yang dirawat diluar ruangan karena IGD RSUD Abdul Moeloek tidak cukup. | Foto: Bella Sardio/Lampung Geh
Berbaring dengan kondisi yang lemah didampingi tabung oksigen ukuran besar nampak jelas, sambil menunggu adanya pemindahan tempat perawatan. Kondisi ini terpantau belum berubah hingga pukul 17.45 WIB.
Tempat perawatan pasien yang dipindahkan di luar ruang IGD RSUD Abdul Moeloek hanya tertutup tembok sekitar 1 meter. | Foto: Bella Sardio/Lampung Geh
Salah satu kerabat pasien RSUDAM mengatakan pasien yang berada di luar ruang IGD memang tidak dapat tempat di dalam.
Ruang lobi IGD RSUD Abdul Moeloek yang dijadikan tempat perawatan pasien. | Foto: Bella Sardio/ Lampung Geh
"Iya mbak, kalau yang di sini mereka belum dapet ruangan. Jadi nunggu ruangan di dalem udah siap baru pindah," katanya.
ADVERTISEMENT
Tempat perawatan pasien yang dipindahkan di luar ruang IGD RSUD Abdoel Moeloek hanya tertutup tembok sekitar 1 meter. | Foto: Bella Sardio/Lampung Geh
Wanita berjilbab hitam ini bersyukur kerabatnya sudah mendapatkan ruangan di dalam. "Kalau saudara saya udah ada di dalam mbak," lanjutnya.
Sementara itu, Wakil Direktur (Wadir) Keperawatan, Pelayanan, dan Penunjang Medik Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM), Mars Dwi Tjahjo mengatakan benar hari ini pasien membludak.
"Tadi itu memang membludak pasien di UGD makanya diurai dipisah-pisah sebagian ditaruh di luar terus dikasih oksigen sebagian di luar menunggu PCR jadikan agak lama. PCR kan lama menunggu sampai 7 jam," katanya.
Ia melanjutkan, bahwa sebagian besar pasien hari ini juga sudah masuk ruangan. Dikatakannya, jika sudah tersedia di dalam tidak lagi diperlukan tempat yang di luar.
"Tapi ini sebagian besar sudah masuk ruangan jadi kalau udah cukup yang di luar enggak lagi dipake," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Mars Dwi Tjahjo mengungkapkan adanya pasien yang membludak ini disebabkan banyak pasien berdatangan dari luar kota dan rumah sakit yang sudah tidak memiliki ketersediaan oksigen.
"Dari luar dan juga dari rumah sakit swasta yang mau merawat pasien COVID-19 tapi kebutuhan oksigennya tidak terpenuhi. Sementara kami di sini kan oksigen masih mencukupi," pungkasnya. (*)