Konten Media Partner

Pedagang Mengeluh Terkait Kebersihan dan Iuran Sampah di Pasar Bambu Kuning

14 April 2021 14:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi atap pasar Bambu Kuning Trade Center,Rabu (14/4) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi atap pasar Bambu Kuning Trade Center,Rabu (14/4) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Pedagang di Bambu Kuning Trade Center (BTC) atau yang sering disebut sebagai Pasar Bambu Kuning mengeluhkan terkait kebersihan pasar, sementara mereka telah membayar iuran kebersihan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung, Rabu (14/4).
ADVERTISEMENT
Arnita, pedagang di Pasar Bambu Kuning mengatakan bahwa dia dan pedagang lainnya membayar iuran kebersihan Rp 2.000 perhari.
"Keluhan kami tadi soal kebersihannya, kita sudah bayar sama DLH, tapi kenyataannya sangat kotor. Bukan bermaksud menjatuhkan, tapi tadi sudah dilihat oleh ibu wali kota, kondisinya seperti itu," keluhnya.
Kondisi dinding gedung pasar Bambu Kuning kotor dan berkerak, Rabu (14/4) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Dia melanjutkan, selama ini Bambu Kuning dikatakan sebagai salah satu ikonnya Bandar Lampung, namun dengan kondisi yang kuramg terkelola membuat masyarakat enggan berkunjung.
"Bambu Kuning dikatakan ikonnya Kota Bandar Lampung, orang ke Bandar Lampung pasti mampir ke Bambu Kuning. Dengan situasi dan kondisi Bambu Kuning yang seperti ini terus terang saja, sangat merugikan pedagang yang ada di sini, yang membeli toko seharga ratusan juta, itu keluhan kami," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, sudah sekitar lima tahun belakangan, kebersihan menjadi persoalan di Pasar Bambu Kuning. "Sudah lima tahunan, sampai berkerak kotorannya. Jangan pas mau ada kunjungan dari wali kota baru dibersihkan, harusnya dari awalnya. Keluhan kami pedagang, hanya soal kebersihannya," tuturnya.
Arnita, seorang pedagang di Pasar Bambu Kuning mengeluhkan perihal pengelolaan kebersihan, Rabu (14/4) | Foto : Sidik Aryon/ Lampung Geh
"Yang harus diusahakan adalah ketertiban, kenyamanan dan kebersihan. Orang tidak akan nyaman masuk Bambu Kuning, kalau begini kondisinya," sambungnya.
Dia berharap, dengan ditinjau oleh wali kota, kondisi Bandar Lampung bisa lebih terkelola dan menjadi daya tarik pembeli.
Bambu Kuning Trade Center (BTC) atau biasa disebut Pasar Bambu Kuning Bandar Lampung, Rabu (14/4) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
"Harapannya dengan ditinjau langsung oleh wali kota, Bambu Kuning bisa kembali seperti dulu. Kalau masalah ekonomi jatuh, ini memang sama sama karena sedang pandemi," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana meninjau pasar Bambu Kuning. Dalam tinjauannya, wali kota menyoroti soal kebersihan hingga fasilitas yang tidak berfungsi. (*)
ADVERTISEMENT