Pelestarian Adat Lampung, Pj Gubernur Hadiri Begawi Agung Marga Balaw

Pj. Gubernur Lampung, Samsudin saat menghadiri adat Begawi Agung Marga Balaw yang digelar dalam rangka pernikahan Muhammad Dhira Wicaksana Balaw, putra sulung dari Komjen Pol. Tomsi Tohir Balaw dan Yunianty Efendy | Foto : Adpim

Lampung Geh, Bandar Lampung - Pj Gubernur Lampung Samsudin dan Ibu Maidawati Retnoningsih Samsudin turut meramaikan perhelatan adat Begawi Agung Marga Balaw yang digelar dalam rangka pernikahan Muhammad Dhra Wicaksana Balaw, putra sulung dari Komjen Pol. Tomsi Tohir Balaw dan Yunianty Efendy.

Acara adat ini berlangsung di Tiyuh Kedamaian Marga Balaw, Bandar Lampung, pada Sabtu (19/10).

Pernikahan yang diiringi dengan Begawi Agung ini merupakan bagian dari tradisi adat Lampung Pepadun yang menandai pernikahan putra sulung Komjen Pol. Tomsi Tohir Balaw, yang juga bergelar Sutan Ratu Marga.

Pernikahan Muhammad Dhira Wicaksana Balaw, putra sulung dari Komjen Pol. Tomsi Tohir Balaw dan Yunianty Efendy | Foto : Adpim

Tradisi ini menggabungkan dua unsur adat Lampung, yaitu adat Pepadun dari pihak pria dan adat Sai Batin dari pihak mempelai wanita, yang secara adat telah diangkat sebagai anak oleh Irjen Pol. Rudi Setiawan bergelar Pengiran Sangun Ratu Ya Bandar (II) dari Marga Legun Way Urang, Lampung Selatan.

Begawi Agung Marga Balaw ini dihadiri oleh banyak undangan dan masyarakat luas yang berkesempatan untuk menyaksikan tradisi luhur tersebut dengan syarat mengenakan peci dan sarung bagi pria.

Selain sebagai perayaan pernikahan, acara ini menjadi salah satu wujud nyata dalam upaya pelestarian budaya Lampung.

Pj. Gubernur Lampung, Samsudin saat menghadiri adat Begawi Agung Marga Balaw yang digelar dalam rangka pernikahan Muhammad Dhira Wicaksana Balaw, putra sulung dari Komjen Pol. Tomsi Tohir Balaw dan Yunianty Efendy | Foto : Adpim

Pj Gubernur Samsudin menyampaikan ucapan selamat kepada pasangan pengantin, Muhammad Dhira Wicaksana Balaw dan Yunianty Efendy, serta menyoroti pentingnya menjaga dan melestarikan adat serta budaya Lampung yang sarat nilai-nilai kebijaksanaan dan kebersamaan.

"Adat Lampung bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga cerminan dari karakter dan kebijaksanaan leluhur yang harus terus dilestarikan. Semoga pasangan pengantin dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk terus mempertahankan nilai-nilai luhur ini di tengah arus globalisasi," ujar Samsudin.

Lebih lanjut, Samsudin juga mengajak masyarakat untuk menjadikan acara ini sebagai momentum untuk semakin mencintai dan melestarikan adat serta budaya Lampung.

"Mari kita jaga warisan budaya ini agar tetap hidup dan berkembang, serta diwariskan kepada generasi mendatang," tambahnya.

Acara Begawi Agung ini diharapkan dapat menghibur masyarakat sekaligus memperkuat identitas budaya Lampung dalam kehidupan modern. (Cha/Put)