Konten Media Partner

Pembangunan Masjid Raya Al-Bakrie Lampung Capai 70%, Siap Tarawih Ramadan 2025

9 Desember 2024 19:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potret pembangunan Masjid Raya Al-Bakrie | Foto : Eka Febriani / Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Potret pembangunan Masjid Raya Al-Bakrie | Foto : Eka Febriani / Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung – Pembangunan Masjid Raya Al-Bakrie di Bandar Lampung menunjukkan progres signifikan, dengan tahap konstruksi mencapai 70 persen per Desember 2024.
ADVERTISEMENT
Ketua Pelaksana Pembangunan, Aninditha Anestya Bakrie, optimistis masjid ini dapat digunakan untuk salat tarawih pada Ramadan 2025, meskipun pengerjaan secara keseluruhan baru rampung pada akhir tahun depan.
“Kami bersyukur pembangunan berjalan lancar. Beberapa area masjid, terutama ballroom utama, ditargetkan siap digunakan untuk salat tarawih pada Ramadan 2025. Kami mohon doa masyarakat agar semua berjalan sesuai rencana,” ujar Aninditha, pada Senin (9/12).
Masjid yang digagas oleh keluarga besar Bakrie ini dibangun sebagai penghormatan kepada pendiri Bakrie Group, H. Achmad Bakrie, seorang putra daerah Lampung.
Ketua Pelaksana Pembangunan, Aninditha Anestya Bakrie, saat meninjau progres pembangunan Masjid Raya Al-Bakrie | Foto : Eka Febriani/ Lampung Geh
Berdiri di atas lahan 2,2 hektare, Masjid Raya Al-Bakrie tidak hanya dirancang sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat sosial, pendidikan, dan ekonomi masyarakat.
Masjid ini dirancang oleh firma arsitektur ternama Urbane dengan supervisi PT Parama Dharma, mengusung desain yang memadukan nilai-nilai religius dan budaya lokal Lampung.
ADVERTISEMENT
Ornamen tapis dan simbol khas Lampung seperti Siger diaplikasikan pada berbagai elemen bangunan.
“Konsep desainnya melambangkan kebersamaan , persaudaraan, dan keimanan. Nilai-nilai ini kami harap tercermin dari fungsi masjid yang inklusif dan multifungsi,” jelas Dhita.
Ketua Pelaksana Pembangunan, Aninditha Anestya Bakrie, saat meninjau progres pembangunan Masjid Raya Al-Bakrie | Foto : Eka Febriani/ Lampung Geh
Dhita mengatakan bahwa, bangunan ini memiliki tiga lantai dengan fasilitas modern.
"Lantai Utama, menjadi area salat utama dan ruang multifungsi untuk kegiatan komunitas, lantai Mezanin menjadi area salat tambahan, khususnya untuk perempuan dan lantai semi-basement, menjadi ruang serbaguna, perpustakaan, TPQ, kantor pengurus, toilet, dan area wudhu," Katanya.
Selain itu, akan tersedia area UMKM, taman bermain anak, dan ruang terbuka hijau yang diharapkan menjadi pusat aktivitas warga.
Ditha menegaskan bahwa masjid ini merupakan wujud dedikasi keluarga besar Bakrie untuk tanah kelahiran H. Achmad Bakrie.
ADVERTISEMENT
“Masjid ini kami persembahkan untuk masyarakat Lampung. Semoga kehadirannya membawa manfaat besar, baik secara spiritual maupun sosial,” tuturnya.
Ia juga mengatakan bahwa dalam hal pengelolaan, tanah dan bangunan masjid akan menjadi aset Pemerintah Provinsi Lampung.
“Pengelolaan bersama pemerintah daerah memastikan keberlanjutan fungsi masjid ini sebagai pusat aktivitas keagamaan dan kemasyarakatan,” tambah Dhita.
Sementara itu, Koordinator Proyek, Djafarullah menyatakan bahwa Masjid Raya Al-Bakrie telah mencapai tahap krusial penyelesaian tahap penutupan kubah masjid.
“Kubah telah selesai dengan struktur yang kuat dan desain indah. Jika cuaca mendukung, kami akan mempercepat pengerjaan interior, termasuk pemasangan ornamen dan fasilitas pendukung,” ungkapnya.
Masjid Raya Al-Bakrie diharapkan menjadi ikon baru Lampung sekaligus pusat pemberdayaan masyarakat.
Dengan rencana pembukaan bertahap mulai Ramadan 2025, Masjid Raya Al-Bakrie diharapkan menjadi ikon baru, simbol harmoni antara agama, budaya, dan masyarakat di Lampung. (Cha)
ADVERTISEMENT