Pemprov Lampung Siapkan Wisma Haji Sebagai Rumah Sakit Darurat COVID-19

Konten Media Partner
7 Agustus 2021 20:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat pimpinan Rakor persiapan kunjungan Menteri BUMN dan Menteri Agama RI, Sabtu (7/8) | Foto : Adpim Pemprov Lampung
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat pimpinan Rakor persiapan kunjungan Menteri BUMN dan Menteri Agama RI, Sabtu (7/8) | Foto : Adpim Pemprov Lampung
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi Lampung sedang mempersiapkan Wisma Haji sebagai Rumah Sakit Darurat COVID-19, Sabtu (7/8).
Gubernur Lampung gelar rapat koordinasi jelang kunjungan Menteri BUMN dan Menteri Agama RI untuk meninjau perkembangan wisma haji sebagai RS Darurat COVID-19, Sabtu (7/8) | Foto : Adpim Pemprov Lampung
Hal itu diungkapkan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat memimpin rapat persiapan kunjungan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Agama Yaqut Cholil ke Provinsi Lampung, di Islamic Center Rajabasa.
Gubernur Lampung gelar rapat koordinasi jelang kunjungan Menteri BUMN dan Menteri Agama RI untuk meninjau perkembangan wisma haji sebagai RS Darurat COVID-19, Sabtu (7/8) | Foto : Adpim Pemprov Lampung
Rencananya, Menteri BUMN dan Menteri Agama RI akan berkunjung ke Provinsi Lampung pada hari Minggu, 8 Agustus 2021 atau besok.
ADVERTISEMENT
Kunjungan tersebut dalam rangka melakukan peninjauan dan melihat perkembangan wisma haji yang digunakan sebagai Rumah Sakit Darurat.
"Hal ini atas inisiasi Menteri BUMN agar menjadi salah satu solusi jika terjadi peningkatan kasus COVID-19 di Provinsi Lampung," ujar Arinal.
"Oleh karena itu, sebagai rasa tanggungjawab kita, jangan sampai beliau kecewa. Untuk itu, perlu koordinasi dan komunikasi yang baik. Yakinlah tidak semua provinsi ada rumah sakit seperti ini," tambahnya.
Arinal mengungkapkan bahwa keberadaan rumah sakit tersebut merupakan suatu penghargaan luar biasa bagi masyarakat Lampung. Termasuk juga peranan dari Menteri Agama.
Arinal menjelaskan bahwa rumah sakit ini posisinya sangat strategis, dekat dengan terminal bus, kereta api, dan lainnya. Pihaknya berharap rumah sakit ini dapat menjadi solusi dan bermanfaat dalam penanganan pasien COVID-19.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama, dr Fathema Djan Rachmat mewakili Kementerian BUMN menjelaskan rumah sakit tersebut akan diisi 123 sampai 130 tempat tidur. Rencana sebelumnya 200 tempat tidur, dan ini merupakan pembangunan tahap satu yang kita lakukan.
"Kita tidak usah khawatir, kalau diperlukan kita bisa isi. Karena lahan yang dimiliki Gubernur dan Menteri Agama di sini sangat luas dan bisa dimanfaatkan," ujar dr. Fathema.
Fathema berharap kasus COVID-19 segera menurun.
"Jadi tidak usah khawatir, kita habiskan dulu ini. Dan berdoa supaya kasus ini bisa menurun," tambahnya.
Fathema menjelaskan bahwa berbagai sarana prasarana rumah sakit ini sudah masuk antara lain alat kedokteran seperti ventilator, alat x-ray, dan sarana prasarana lainnya.
"Yang utama dilakukan adalah terkait listrik, air, penampungan, lift, dan oksigen. Ini paling basic yang kita bereskan lebih dulu dan sudah selesai," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Fathema, perawat juga sudah datang dan telah mulai pelatihan untuk mempelajari alur dari layanan.
"Jadi dalam proses bangunan kurang lebih sekitar 70-80 persen," jelasnya. (**)