Konten Media Partner

Pemudik Merasa Rugi, Ditahan 3 Jam di Rest Area Tol Lampung hingga Kena Denda

8 April 2024 14:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi kemacetan di rest area KM 20 B Tol Bakauheni - Terbanggi Besar | Foto : Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi kemacetan di rest area KM 20 B Tol Bakauheni - Terbanggi Besar | Foto : Istimewa
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Lampung Selatan - Seorang pemudik memprotes bobroknya sistem layanan dan informasi yang terjadi di Posko Mudik Krakatau 2024, rest Tol Bakauheni-Terbanggi Besar.
ADVERTISEMENT
Pengakuan tersebut dilontarkan oleh Dessy (46), pemudik asal Kemiling, Bandar Lampung yang hendak melakukan perjalanan mudik lebaran menuju Jakarta.
Kepada Lampung Geh, Dessy menceritakan kronologi adanya pelayanan dan kesalahan informasi dari Posko Mudik Krakatau 2024 yang dinilai merugikan para pemudik ketika berada di rest area Kilometer 20 B Tol Bakauheni-Terbanggi Besar.
"Tol nya ditutup dan langsung dialihkan ke rest area sama Polisi. Sampai di rest area di jagain gak boleh lanjut karena katanya macet panjang, padahal pas sudah di bakau tidak macet sama sekali dan kapal pun tidak penuh," terangnya pada Lampung Geh Senin (8/4).
Kemudian Dessy mengatakan, dirinya mengalami kerugian materiil serta terjebak di rest area selama berjam-jam dari pukul 08.00 hingga 11.00 (WIB).
ADVERTISEMENT
"Yang mau masuk bakauheni di berhentikan di rest area berjam-jam, Pas mau keluar tol. Tiket tol nya sudah kedaluwarsa jadi di denda 300 ribu. Sama aja ini pemalakan, Sepertinya memang unsur kesengajaan agar tiket tol nya expired jadi di denda," ungkapnya.
Pada perjalanan mudik bersama suaminya itu, Dessy belum mengetahui dan mempertanyakan sistem aturan denda yang dikenakan oleh pihak Tol itu.
"Saya pun gak tau aturannya ini, tau-tau setelah mau keluar tol sudah terpotong 300 ribu, dan juga mereka ini (pihak tol) kasih timer ke kita (pemudik)," ucapnya.
"Tolong jangan memanfaatkan situasi, Petugas harusnya meringankan beban masyarakat, bukan malah menambah beban (pemudik)," tutupnya. (Al/Put)