Pemutaran Film Kucumbu Tubuh Indahku, di Bandar Lampung Dibubarkan FPI

Konten Media Partner
12 November 2019 21:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Permutaran film Kucumbu Tubuh Indahku di Gedung Dewan Kesenian Lampung (DKL) Pusat Kebudayaan Olah Raga (PKOR) Way Halim, Kota Bandar Lampung, Selasa (12/11) | Foto : Ist.
zoom-in-whitePerbesar
Permutaran film Kucumbu Tubuh Indahku di Gedung Dewan Kesenian Lampung (DKL) Pusat Kebudayaan Olah Raga (PKOR) Way Halim, Kota Bandar Lampung, Selasa (12/11) | Foto : Ist.
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Pemutaran film berjudul Kucumbu Tubuh Indahku yang berlangsung di Gedung Dewan Kesenian Lampung (DKL) Pusat Kebudayaan Olah Raga (PKOR) Way Halim, Kota Bandar Lampung dibubarkan oleh massa Front Pembela Islam (FPI) Bandar Lampung, Selasa (12/11).
ADVERTISEMENT
Indra Pradya, salah satu penonton, mengatakan jika ingin menonton itu karena penasaran terhadap film tersebut yang mendapat penilaian dari Oscar di Hollywood.
"Jadi penasaran aja nggak ada unsur apa-apa kita bayar Rp20 ribu," katanya saat diwawancarai Lampung Geh.
Dirinya menjelaskan, kronologis kejadian pembubaran tersebut bermula saat film tengah berlangsung sekitar 1 jam, lalu secara tiba-tiba layar di ruang teater mati mendadak.
"Kita pikir kenapa apa mati lampu, nggak tahu panitia bilang 'mohon tenang jangan keluar dari ruangan' jadi kita diam aja di dalam ruangan itu. Tiba-tiba ada segerombolan FPI yang masuk, tadinya mau kayak bubarin kasar gitu, tapi ada pihak kepolisian yang menenangkan," jelas Indra.
Film tersebut direncanakan akan diputar dalam dua waktu di hari ini yakni pada pukul 13.45 WIB dan 16.30 WIB.
ADVERTISEMENT
"Kebetulan saya sama teman-teman kompak nonton yang di jam 13.45 WIB, tapi mulai filmnya juga sudah molor, mulainya tadi sekitar jam 14.00 WIB. Kayaknya film itu diputar hanya hari ini aja," paparnya.
Pemutaran film yang berlangsung di DKL PKOR Way Halim, Kota Bandar Lampung dengan kapasitas sekitar 50 kursi ini diselenggarakan oleh Klub Nonton Lampung, sebuah komunitas film di Lampung.
"Setahu saya itu memang acara Klub Nonton yang selalu mengadakan nonton film yang bisa jadi tidak tayang di bioskop umum," terangnya.
Menurutnya, sebelum pembubaran itu dilangsungkan pihak FPI sudah melakukan koordinasi dengan panitia penyelenggara pemutaran film.
Anggota FPI saat berkoodinasi dengan Klub Nonton terkait pemberhentian film Kucumbu Tubuh Indahku, Selasa (12/11) | Foto : Ist
"Yang saya perhatikan itu sepertinya sudah ada obrolan di luar sebelum akhirnya masuk ke ruangan tempat kami nonton. Karena ketika film itu dimatikan, orang-orang yang mengoperasikan film itu termasuk panitia pada keluar semua. Mereka bilang ‘tolong yang ada di ruangan ini jangan ada yang keluar’, nggak berselang lama ada segeromobolan orang yang pake peci dan baju koko masuk mereka bilang ‘diberhentikan ini filmnya’," beber Indra.
ADVERTISEMENT
Ia menyangka jika massa FPI yang membubarkan pemutaran film tersebut hanya beberapa orang, namun setelah keluar dari ruang teater dirinya melihat jika massa FPI sudah ramai berkumpul di luar.
"Yaudah kita keluar, sampai di luar ternyata ramai rombongan FPI di luar. Kita kira cuma ada 5 orang tadi saja. Saya pribadi nggak mau terlalu ikut campur ke dalam kerumunan yang ribut-ribut itu, saya dengan beberapa teman memilih untuk pergi saja dari kerumunan," ujar dia.
Anggota FPI saat berkoodinasi dengan Klub Nonton terkait pemberhentian film Kucumbu Tubuh Indahku, Selasa (12/11) | Foto : Ist
Indra juga tak mengetahui secara pasti apa dasar FPI membubarkan pemutaran film karya Garin Nugroho tersebut.
"Kalau dasarnya saya kurang tahu, mungkin karena fim itu belum layak sensor atau apa saya juga nggak tahu. Yang jelas kata orang-orang mengandung adegan yang tidak layak dipertontonkan, atau ada unsur LGBT tapi saya nggak tahu juga. Tapi dari sebagian yang saya tonton menurut saya fine-fine saja, karena memang belum tuntas jadi belum bisa menyimpulkan secara keseluruhannya," pungkasnya.(*)
ADVERTISEMENT