Konten Media Partner

Penampakan Limbah Oli di Pesisir Pantai Panjang, Lampung, yang Dikeluhkan Warga

8 Maret 2022 19:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Limbah oli yang masih mengental mencemari pesisir pantai Panjang. | Foto: Bella Sardio /Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Limbah oli yang masih mengental mencemari pesisir pantai Panjang. | Foto: Bella Sardio /Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Warga Panjang, Kota Bandar Lampung, mengeluhkan pencemaran limbah diduga kuat jenis oli di Pesisir Pantai Panjang, Bandar Lampung.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan Lampung Geh, limbah oli ini telah mencemari bebatuan hingga tiang dan dinding perumahan penduduk di Kelurahan Panjang Selatan.
Limbah oli yang masih mengental mencemari pesisir pantai Panjang. | Foto: Bella Sardio /Lampung Geh
Pencemaran ini nampak masih tersisa hingga diperkirakan sepanjang 4 meter dari bibir Pantai Panjang. Limbah oli yang menempel di sejumlah sampah pun masih mengental.
Limbah oli yang menempel di plastik dan mencemari pesisir pantai Panjang. | Foto: Bella Sardio /Lampung Geh
Salah satu warga RT 11, Kelurahan Panjang Selatan, Doni (32), mengatakan limbah tersebut mencemari pesisir pantai yang tepat di belakang rumahnya sejak 3 hari yang lalu.
Limbah oli yang masih mengental mencemari pesisir pantai Panjang. | Foto: Bella Sardio /Lampung Geh
"Pokoknya dari 3 hari kemarin, hari Minggu pagi-pagi jam setengah 6 itu kok udah ada oli item-item di pinggiran sini," kata Doni saat ditemui Lampung Geh di lokasi pencemaran, Selasa (8/3).
Limbah oli yang masih mengental mencemari pesisir pantai Panjang. | Foto: Bella Sardio /Lampung Geh
Kalau sekarang, lanjut Doni, air sudah surut tidak terlalu parah seperti 3 hari yang lalu. Namun, bekas limbah oli masih nampak jelas menempel di bibir pantai.
ADVERTISEMENT
"Ini di batu keliatan, di tiang-tiang penyangga juga keliatan, di dinding rumah keliatan, di sampah-sampah kiriman juga banyak kan olinya," kata Doni sambil menunjuk limbah oli yang mencemari.
"Ini ga juma Panjang Selatan, dari Panjang Utara sampai Karang Maritim juga kayak gini," imbuhnya.
Akibat pencemaran ini, para nelayan tidak bisa mencari ikan ataupun hasil laut lainnya. "Kan ini banyak oli, jadi ikan ikan juga mati nyampur sama oli. Mereka (nelayan) udah 3 hari ini ya nggak bisa kerja nyari ikan. Gak ada hasil," terangnya.
Atas kejadian ini, Doni berharap pihak pemerintah setempat menemukan solusi kesulitan nelayan gara-gara limbah oli ini.
"Ya harapannya ada solusi lah dari pemerintah, dan jangan sampai kayak gini keulang lagi, cari lah siapa yang buang limbah ini," pungkasnya. (*)
ADVERTISEMENT