Pencak Silat Lampung Kembali Berjaya dengan 2 Emas dan 2 Perunggu di PON XXI

Ketua Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Provinsi Lampung, Faishol Djausal bersama para pelatih dan atlet | Foto : Eka Febriani / Lampung Geh

Lampung Geh, Bandar Lampung - Kontingen pencak silat Provinsi Lampung mencapai prestasi gemilang di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 dengan berhasil meraih empat medali, terdiri dari dua medali emas dan dua medali perunggu.

Keberhasilan ini disambut dengan bangga oleh Ketua Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Provinsi Lampung, Faishol Djausal, yang menilai pencapaian ini sebagai salah satu yang terbaik dalam sejarah pencak silat Lampung.

Faishol Djausal mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi luar biasa para atlet pencak silat Lampung.

"Saya sangat bangga dengan pencapaian ini. Setelah sekian lama, pencak silat Lampung akhirnya kembali menunjukkan tajinya di pentas nasional," ungkapnya, saat menyambut kepulangan para atlet.

Peraih mendali emas, Sadam Ahmed Sidik Lisanaka dan Muhammad Wildan dari Perguruan Tapak Suci | Foto : Eka Febriani / Lampung Geh

Ia menambahkan, pencak silat Lampung mengalami kemunduran setelah absen di PON XIX Jawa Barat 2016 dan PON XX Papua 2021, sehingga pencapaian di PON 2024 ini menjadi momen penting.

Faishol juga mencatat bahwa meskipun Lampung memiliki anggaran dan fasilitas yang terbatas dibandingkan dengan provinsi lain, para atlet tetap menunjukkan dedikasi dan semangat juang yang tinggi.

"Mereka berlatih dengan keras meskipun dalam keterbatasan. Ini adalah contoh nyata dari tekad dan disiplin yang tinggi," ujarnya.

Dengan pencapaian ini, Ia optimis bahwa pencak silat Lampung akan terus berkembang dan meraih prestasi lebih tinggi di masa mendatang.

"Kami yakin dengan semangat dan komitmen yang ditunjukkan oleh para atlet, IPSI Lampung akan terus mencetak prestasi yang membanggakan di event-event berikutnya," pungkasnya

Dari empat medali yang diraih, dua medali emas berhasil dipersembahkan oleh Sadam Ahmed Sidik Lisanaka dan Muhammad Wildan dari Perguruan Tapak Suci, sementara dua medali perunggu diraih oleh Rizki Andika Irawan dan Ahya Mulya Bhakti dari Perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).

Sementara, Sadam, salah satu peraih medali emas, mengungkapkan bahwa tantangan terbesar selama kompetisi adalah mengatasi rasa gugup dan mengubahnya menjadi energi positif.

Keberhasilan ini menandai kebangkitan pencak silat Lampung yang sempat mengalami penurunan prestasi, dan menjadi langkah awal menuju pencapaian yang lebih gemilang di pentas olahraga nasional. (Cha/Put)