Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
Penyelundupan Ratusan Burung Berhasil Digagalkan di Pelabuhan Bakauheni Lampung
19 Februari 2025 13:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Lampung Selatan - Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Karantina) Lampung berhasil menggagalkan penyelundupan 982 ekor burung, Rabu (19/2).
ADVERTISEMENT
Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Pelabuhan Bakauheni Akhir Santoso mengatakan penyelundupan ratusan burung ilegal itu berhasil digagalkan pada Senin (17/2) di Dermaga Eksekutif, Pelabuhan Bakauheni.
"Petugas yang berpatroli sudah mencurigai truk tersebut dan saat diperiksa ditemukan tumpukan keranjang putih bekas pengemas buah di sasis truk," katanya.
Setelah diperiksa, keranjang pengemas buah berjumlah 65 tersebut ternyata berisi 982 ekor burung, dimana 250 ekor burung diantaranya kategori satwa yang dilindungi.
“Adapun rinciannya adalah burung siri siri sebanyak 27 ekor, Kinoy 125 ekor, Cucak Ranting 60 ekor, Cucak Biru 12 ekor, Cucak Ijo Mini 36 ekor, Sri Gunting Kelabu 9 ekor, Poksay Mandarin 14 ekor, Cucak Ijo 11 ekor, Serindit 18 ekor, Pleci 600 ekor, Sikatan 43 ekor, air mancur 11 ekor, kepodang 4 ekor dan Kutilang Emas 12 ekor,” sebutnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, kedua supir telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut, sementara burung-burung yang selamat telah diserahkan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Konservasi Wilayah III untuk dilepasliarkan kembali.
"Hasil pemeriksaan, ratusan burung tersebut berasal dari Pekan Baru dan akan dibawa menuju Bekasi," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Karantina Lampung, Donni Muksydayan mengungkapkan upaya penyelundupan ini menunjukkan betapa besar tantangan yang dihadapi dalam memberantas perdagangan satwa liar ilegal.
"Penyelundupan satwa liar adalah masalah yang terus berlanjut dan memerlukan kerjasama dari semua pihak untuk menghadapinya, penyelundupan ini bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga mengancam ekosistem dan keberlanjutan spesies yang sudah langka," ujarnya.
"Kasus ini menjadi peringatan penting bagi upaya pelestarian satwa liar di Indonesia, dan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keberagaman hayati tanah air,"pungkasnya. (Yul/Ansa)
ADVERTISEMENT