Konten Media Partner

Pergaulan dan Ekonomi jadi Faktor Kasus Inses yang Terjadi di Lampung

2 September 2019 15:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Toni Fisher fasilitator Kota/ Kabupaten Layak Anak (KLA) Komisi Perlindungan Anak (KPA) saat diwawancarai, Senin (2/9) | Foto : Rafika Restiningtias/ Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Toni Fisher fasilitator Kota/ Kabupaten Layak Anak (KLA) Komisi Perlindungan Anak (KPA) saat diwawancarai, Senin (2/9) | Foto : Rafika Restiningtias/ Lampung Geh
Lampung Geh, Bandar Lampung - Kasus inses di Lampung cukup tinggi yakni 8 secara nasional yang rata-rata kasus tersebut terkait dengan faktor ekonomi dan pergaulan pelaku inses.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan oleh Toni Fisher fasilitator Kota/ Kabupaten Layak Anak (KLA) Komisi Perlindungan Anak (KPA), Senin (2/9).
"Pergaulan ini seperti gadget yang mudah untuk akses segala macam, dan rata-rata hampir semua pelaku inses di ekonomi yang menengah ke bawah," tuturnya.
Menurutnya penanganan anak sebagai korban ini sangat penting dilakukan untuk pemenuhan hak anak atau korban.
"Lalu yang jadi korban mau bagaimana, otomatis harus ada pendampingan sehingga nanti anak yang menjadi korban ini memiliki kekuatan ekonomi agar anaknya nanti tidak jadi korban dua kali misalkan penelantaran," paparnya.
Menurut Toni kewajiban pemenuhan hak anak sangat penting untuk dilakukan oleh semua elemen masyarakat, semua pihak harus ikut mengontrol dan melindungi hak-hak anak.
ADVERTISEMENT
"Kami bekerjasama dengan puskesmas se-Bandar Lampung mengadakan ruang khusus konseling, yakni mendatangi korban, kita arahkan jika ada program pemberdayaan, masyarakat harus bantu pengawasan dan rujukan itu disebut gerakan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM)," paparnya.
---
Laporan reporter Lampung Geh Rafika Restiningtias
Editor : Asa Nirwana