Perjuangan Komunitas Keluarga Kucing Lampung Selamatkan Kucing yang Terlantar

Konten Media Partner
15 Oktober 2021 15:41 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu kucing di selter K3L yang menderita kanker, Jumat (15/10) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu kucing di selter K3L yang menderita kanker, Jumat (15/10) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Komunitas Kucing Keluarga Lampung (K3L), sebuah komunitas penyelamat kucing terlantar di Lampung. Hingga sekarang sudah lebih dari 100 kucing terlantar atau pun kucing jalanan yang ditampung di selter rumah kucing tersebut, Jumat (15/10).
Susan, sosok utama K3L dengan salah satu kucing yang ada di selter Rumah Kucing Amanah, Jumat (15/10) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Adalah Dewi Susanti (45), sosok perempuan penyayang yang akrab disapa Susan kini mendedikasikan dirinya untuk merawat puluhan kucing di sebuah rumah di komplek Perumahan Bukit Kemiling Permai (BKP), Kemiling, Kota Bandar Lampung.
Rumah Kucing Amanah, Jumat (15/10) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Susan tergerak untuk melakukan penyelamatan terhadap kucing-kucing terlantar, mulai dari korban kecelakaan, menderita sakit tertentu, hingga korban 'kreatifitas' manusia. Gerakan yang dimulai sejak 8 bulan yang lalu ini dinamai Komunitas Keluarga Kucing Lampung (K3L) yang terpusat di Rumah Kucing Amanah sebagai selter penampungan untuk puluhan kucing.
Salah satu kucing di selter K3L yang menderita kanker, Jumat (15/10) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
"Tadinya kita tampung di rumah sendiri, tapi karena jumlahnya semakin banyak, jadi kurang memungkinkan. Jadi lah kita cari rumah, kebetulan ini milik salah satu dokter hewan juga, jadi harganya tidak terlalu mahal," ujar Susan saat diwawancarai awak media.
Kucing-kucing di selter K3L yang menderita kanker, Jumat (15/10) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Di selter yang sekarang diberi nama Rumah Kucing Amanah tersebut, para kucing terlantar yang diselamatkan oleh Susan dan kawan-kawan menjalani treatment. Kucing yang diselamatkan Susan dan kawan-kawan memiliki berbagai kondisi, ada yang mengalami sakit kanker di berbagai bagian tubuh, patah kaki akibat kecelakaan, hingga kucing ras yang ditelantarkan pemiliknya karena tak lagi menarik. Dilihat dari usia, juga beraneka ragam, mulai dari kucing anakan, hingga kucing dewasa ada di sana.
Susan saat sedang memberi makan para kucing di selter K3L, Jumat (15/10) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Susan sendiri tak pilih kasih, rasa cinta dan kepeduliannya terhadap tak bisa menolak kucing dengan kondisi tertentu. Baginya, mereka (kucing) semua sama, sebagai mahluk tuhan yang memiliki hak hidup dan perlindungan. "Saya nggak bisa pilih-pilih, kalau ada yang ngehubungin kita, lokasinya dimana, kita ambil. Alhamdulillah, dari berbagai kondisi, kita ambil, dirawat dan gampir semua pulih. Saya sudah anggap kucing-kucing ini seperti anak sendiri," jelasnya.
Kandang-kandang kucing yang ada selter K3L, Kemiling, Bandar Lampung, Jumat (15/10) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Susan seringkali disebut magichand (tangan ajaib), karena di tangannya, kucing-kucing yang dahulunya mengalami sakit dapat kembali pulih dengan perawatannya. Maka tidak heran, jika Susan
ADVERTISEMENT
Kandang-kandang kucing yang ada selter K3L, Kemiling, Bandar Lampung, Jumat (15/10) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
menjadi aktor utama kegiatan K3L. Kucing yang dievakuasi K3L berasal dari berbagai daerah, khususnya Kota Bandar Lampung, Pringsewu, Metro, hingga Lampung Tengah. Untuk informasinya sendiri, didapatkan dari teman-teman grup WhatsApp hingga DM Instagram @komunitaskeluargakucinglampung.
Induk kucing di selter K3L sedang menyusui anak-anaknya, Jumat (15/10) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Untuk kucing dengan kondisi tertentu yang tidak bisa ditangani sendiri, K3L harus menthreatmen ke dokter hewan agar dilakukan penanganan yang tepat. Kucing-kucing yang masih proses treatment juga memiliki kandang di ruangan khusus, namun sesekali dilepaskan untuk bergabung dengan kucing lainnya.
Susan juga menceritakan satu kisah penyelamatan kucing yang sangat menyedihkan baginya, yang tak terlupakan. Saat kucing yang diselamatkannya tak mampu lagi bertahan dan harus meregang nyawa karena sakit yang sudah terlalu parah. "Saya sampai nangis, yaa Alloh mera berdosa kalau anak-anak ini ada yang meninggal. Sudah beberapa yabg meninggal, karena sakitnya sudah terlalu parah," katanya sambil berkaca-kaca.
ADVERTISEMENT
Dalam merawat para kucing yang diselamatkan oleh K3L tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit, mulai untuk membeli obat, vitamin, susu, makanan, hingga sewa rumah yang kini menjadi selter K3L. Terlebih, dari waktu ke waktu, K3L terus melakukan penyelamatan, sehingga kucing terus bertambah, yang diiringi bertambahnya kebutuhan dan pembiayaannya.
"Yang namanya kehabisan makanan itu paling sering, tapi Alhamdulillah entah darimana ada saja rejekinya anak-anak (kucing) ini. Kalau pas habis bener ya teriak aja ke teman-teman yang lain di K3L ini," tandasnya.
Jika dihitung per hari, untuk makan semua kucing setidaknya membutuhkan 3-4 kilogram makanan kering, 4 kaleng makanan basah, dan 1 kilogram ikan. Maka, jika ditotal per harinya membutuhkan biaya sekitar Rp 130 ribu. Itu belum termasuk biaya obat, vitamin, serta medikal bagi kucing dengan sakit khusus, ditambah lagi dengan sewa rumah sebesar Rp 8 juta per tahun.
ADVERTISEMENT
Guna membantu kelangsungan kehidupan para kucing yang ada di selter Rumah Kucing Amanah, K3L juga membuka donasi. Para donatur bisa langsung datang ke selter, atau pun bisa menghubungi Instagram @komunitaskeluargakucinglampung, atau menghubungi Susan: 0812-7112-2471 dan Aliya: 0812-1168-1071. (*)