Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
Perumahan Arinda Permai Bandar Lampung Direndam Banjir
29 Desember 2019 10:50 WIB

ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Hujan yang mengguyur wilayah Bandar Lampung semalaman komplek Perumahan Arinda Permai, Tanjung Senang Bandar Lampung direndam banjir, Minggu (29/12).
ADVERTISEMENT
Heri Galung, salah satu warga di Perumahan Arinda Permai Kelurahan Pematang Wangi, Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung mengatakan bahwa air mulai naik sekitar pukul 01:00 dini hari.
"Air itu naik sekitar jam 1 malem, bujan sudah mulai agak reda, air naik, mulai masuk ke rumah - rumah," katanya saat ditemui Lampung Geh.
Heri menambahkan bahwa banjir ini memang sering terjadi saat musim penghujan, namun kali ini yang terbesar, dan hampir merendam seluruh komplek perumahan Arinda Permai.
"Kalau yang di Gang Hidayah 1 lebih dalem, karena di sana yang paling awal kena, bisa lebih dari satu meter. Biasanya di Gang Hidayah 2 sini nggak sebesar ini, sampai ujung gang saja," terang Heri yang tinggal di Gang Hidayah 2 Perumahan Arinda Permai.
Anak dan istri Heri sudah memgungsi sejak semalam ke tempat saudara, sedangkan dirinya di rumah untuk berjaga-jaga mengingat sebagian besar warga perumahan banyak yang mengungsi.
ADVERTISEMENT
"Air ini kiriman dari Sukarame, karena hujan semalaman, airnya larinya ke sini. Perumahan ini kan dihimpit dua sungai," tambah Heri.
Berdasarkan pantauan Lampung Geh di lokasi, air sudah menunjukan tanda-tanda surut meski dengan intensitas lambat. Sedangkan beberapa warga mulai kembali untuk menyelamatkan barang-barang berharganya karena takut terjadi banjir susulan mengingat cuaca yang masih berpotensi hujan (*)