Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Peserta Joki CPNS 2021 di Lampung Diduga dari CPNS Instansi Pusat hingga Pemda
27 April 2022 10:48 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Peserta yang menggunakan jasa joki atau kecurangan dalam tes CPNS 2021 belum diungkapkan ke publik.
ADVERTISEMENT
Namun, tiga tempat telah diumumkan yang sampai saat ini menjadi lokasi tes kesuburan CPNS 2021 kala itu. Ketiganya, yaitu: Itera, Korem 043 Gatam, dan SMK Yadika Pringsewu.
Berdasarkan data yang dihimpun dari beberapa sumber, tes CPNS di Korem yakni Kejaksaan, Badan Pertanahan Negara (BPN) dan calon PNS Pemprov Lampung. Di Itera yakni CPNS Pemerintah Kabupaten/Kota, dan Pemprov Lampung. Di SMK Yadika Pringsewu PNS Pemerintah Kabupaten.
Namun, keterangan ini masih dikonfirmasi lebih lanjut dengan pihak berkaitan maupun kepolisian setempat yang menangani kasus tersebut.
Sementara itu, Dirkrimsus Polda Lampung Kombes Arie Rachman Nafarin mengatakan sampai saat ini belum bisa memberi keterangan lebih.
"Masih dalam pengembangan atau sidik, dan pemeriksaan saksi-saksi," kata Arie saat dikonfirmasi, Rabu (26/4).
ADVERTISEMENT
Nantinya, ia pun akan berkordinasi dengan pemerintah daerah untuk memberikan pengawasan yang lebih ketat dalam rekrutmen CPNS selanjutnya.
"Tingkatkan pengawasan, jangan sampai ada lagi kecurangan," ungkapnya.
Untuk ke 58 korban, beberapa sudah diminta keterangan soal sindikat kecurangan Joki CPNS 2021.
"Kita mintai keterangan beberapa dari mereka (58 orang korban Joki CPNS)," imbuhnya.
Semenjak itu, Ahli Hukum Universitas Lampung (Unila) Yusdianto mendorong Polda Lampung mengusut tuntas sindikat kecurangan dalam seleksi CASN atau CPNS 2021.
Menurutnya, polisi harus mengembangkan kasus yang tidak hanya berhenti dengan 4 tersangka. Namun, berkemungkinan ada tersangka utama dari CPNS 2021.
"Yang jelas pertama harus kita ungkap siapa saja pelakunya gak mungkin bekerja sendiri, tanpa ada bantuan dari atas," pungkasnya. (*)
ADVERTISEMENT