Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Pj Gubernur Samsudin Dapat Gelar Adat, Wujud Penghormatan Masyarakat Lampung
2 Februari 2025 21:59 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung – Pj Gubernur Lampung, Samsudin, dan istrinya, Maidawati Retnoningsih Samsudin, menerima gelar adat dari Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) dalam prosesi yang digelar di Aula Mahan Agung, Rumah Dinas Gubernur Lampung, pada Minggu (2/2).
ADVERTISEMENT
Samsudin dianugerahi gelar Pangeran Sejati Dalom Mangku Praja, sedangkan Maidawati mendapat gelar Pangeran Permaisuri Batin Mulia Kencana.
Pemberian gelar ini merupakan kelanjutan dari prosesi sebelumnya yang berlangsung di kediaman Mantan Gubernur Lampung, Komjen Pol (Purn) Sjachroedin ZP, di Gedung Sesat Agung Sutan Ratu Kacamarga, Kecamatan Enggal, Bandar Lampung, pada Minggu (26/1).
Dalam kesempatan tersebut, Samsudin juga diangkat sebagai saudara (Angkon Muakhi) oleh Ketua MPAL, Rycko Menoza SZP, yang menyandang gelar Sutan Ratu Kacamarga, serta oleh keluarga Marga Balaw, Tiyuh Kedatun.
Ketua Dewan Pakar MPAL, Ansori Djausal, menjelaskan bahwa pemberian gelar adat ini merupakan bagian dari upaya MPAL untuk menyatukan dua adat di Lampung, yakni Pepadun dan Sai Batin.
"Kita di MPAL ingin supaya jangan ada lagi pemisahan, karena di MPAL isinya adalah Pepadun dan Sai Batin. Maka disepakati Pj. Gubernur dan istri juga diberi gelar dari Sai Batin," kata Ansori.
ADVERTISEMENT
Ia juga menjelaskan bahwa gelar yang diberikan kepada Samsudin berasal dari berbagai unsur adat di Lampung.
"Jadi bertambahlah gelar itu, kemudian mendapatkan gelar dari Marga Balak Teluk Betung, maka kita sepakat agar tidak dipisah, yaitu menjadi Pangeran Sejati Dalom Mangku Praja untuk Pj. Gubernur Samsudin. Gelar Pangeran Sejati dari Marga Kedatun, dan Dalom Mangku Praja dari Sai Batin," tambahnya.
Untuk Maidawati Retnoningsih Samsudin, gelarnya juga ditambahkan menjadi Pangeran Permaisuri Batin Mulia Kencana.
"Kata Dalom dan Batin itu adalah kedudukan dalam keluarga. Kita merasa pantas memberikan gelar tersebut kepada beliau karena beliau telah membangun kembali kepercayaan masyarakat kepada pemerintah provinsi Lampung," ujar Ansori.
Ansori menilai bahwa gelar tersebut layak diberikan kepada Samsudin karena kontribusinya kepada Provinsi Lampung.
ADVERTISEMENT
"Walau sebentar menjadi Pj Gubernur, yang bersangkutan ini banyak membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Itu yang kami hargai, terlebih Pak Samsudin juga warga Lampung, jadi sangat wajar," katanya.
Ia menambahkan bahwa pemberian gelar adat ini juga sebagai penghormatan kepada Samsudin sebagai pimpinan adat.
"Pemberian gelar adat ini adalah nilai yang membuat orang merasa aman dan diterima," tambahnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Samsudin menyampaikan rasa terima kasihnya atas penghormatan yang diberikan oleh MPAL dan masyarakat Lampung.
"Sebuah penghargaan yang tidak hanya saya terima dengan rasa syukur, tetapi juga sebagai wujud tanggung jawab untuk terus menjaga dan memelihara nilai-nilai kebudayaan serta tradisi yang telah menjadi warisan leluhur kita," ujar Samsudin.
Ia juga menegaskan bahwa kemajuan suatu daerah tidak hanya ditentukan oleh pemerintahan yang kuat, tetapi juga oleh kekuatan budaya dan tradisinya.
ADVERTISEMENT
"Saya harap Lampung tentu harus maju provinsinya, maju juga adat budayanya. Ini yang harus kita lakukan dan jaga," katanya.
Samsudin menilai bahwa gelar adat yang diterimanya bukan sekadar simbol kehormatan, tetapi juga bentuk ikatan batin yang semakin kuat antara dirinya dan masyarakat Lampung.
"Gelar adat ini saya terima dengan penuh kebanggaan dan rasa hormat. Lampung akan selalu saya kenang sebagai rumah, tempat yang penuh kehangatan, kebudayaan, dan rasa kebersamaan yang luar biasa," ucapnya.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga adat dan budaya Lampung sebagai bagian dari identitas daerah.
"Semua pengalaman yang saya dapatkan selama menjalankan tugas ini akan terus saya ingat dan saya jaga, karena Lampung selalu memiliki tempat khusus di hati terdalam saya," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Prosesi pemberian gelar adat ini berlangsung meriah dengan berbagai rangkaian tradisi adat Lampung.
Acara diawali dengan arak-arakan penyambutan, diiringi Tari Sigeh Pengunten dan diakhiri dengan Tari Ngigel. (Cha/Put)