Konten Media Partner

Polisi Ungkap Motif Perampokan di BRI Link Lampung Timur yang Terbilang Sadis

31 Januari 2022 17:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirkrimum Polda Lampung Kombes Pol Reynold Elisa P Hutagalung. | Foto: Bella Sardio/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Dirkrimum Polda Lampung Kombes Pol Reynold Elisa P Hutagalung. | Foto: Bella Sardio/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Jika biasanya perampokan di Lampung melakukan pencurian dengan kekerasan (curas) ataupun pencurian dengan pemberatan (curat) karena faktor ekonomi, perampok BRI Link kali ini karena konsumsi narkoba jenis sabu.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, uang yang dikeluarkan untuk membeli narkoba jenis sabu tidak masuk kategori murah. Selanjutnya, pengaruh dari narkoba itu bisa memberikan dampak negatif.
Pada saat penangkapan Afdian Saputra (33) yang merupakan perampok sekaligus pembunuhan Leli Agustin (20) Warga Toto Projo, petugas kepolisian menemukan sejumlah senjata api rakitan dan sabu beserta alat hisapnya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung Kombes Pol Reynold Elisa P Hutagalung mengatakan pihaknya mengamankan 3 senjata api rakitan dan beberapa peluru yang berada dalam keadaan selongsong sudah digunakan berisi 10 peluru. "7 amunisi (peluru) masih aktif," kata Reynold.
Selain itu, petugas juga mengamankan 3 orang lainnya yang berinisial F, R, dan B. "Tentunya pelaku ini bukan hanya pengejar dari Polda Lampung tetapi juga Polda Sumsel dan Polda Jawa Tengah," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, untuk peristiwa sesaat sebelum dilakukan penindakan terhadap ketiganya, didapati bekas penggunaan narkoba jenis sabu.
"Ternyata kita temukan, mereka naru menggunakan barang terlarang yaitu narkoba jenis sabu-sabu," jelas Reynold.
Menurutnya, hal ini memicu perbuatan kejahatan yang terbilang sadis seperti yang dialami korban Leli Agustin.
"Korelasi dari pada perbuatan curas yang ada jelas, keberanian yang muncul, kesadisan yang muncul, kebengisan yang muncul itu dampak akibat penggunaan narkoba jenis sabu," kata Reynold.
Sejumlah pengungkapan kasus yang ditanganinya baik yang ada saat ini diketahui pelaku nekat berbuat kriminal karena didasari narkoba.
"Motivasi bukan ekonomi tetapi karena narkoba. Hasilnya untuk membeli narkoba," hal ini lah cukup berbahaya, mengingat para pelaku biasanya tidak akan segan segan melukai korbannya serta membuat mereka percaya diri.
ADVERTISEMENT
Reynold menegaskan penyalahgunaan narkoba sangat berpengaruh terhadap berbagai bentuk kejahatan.
"Harus terus digaungkan bahwa narkoba sangat berpengaruh terhadap kejahatan jalanan atau sebagian besar kasus kriminalitas," pungkasnya. (*)