Konten Media Partner

Program Kampung Iklim, Pemprov Lampung Targetkan Penurunan Emisi GRK 62,79%

12 Februari 2025 18:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pj Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fredy dalam pembukaan sosialisasi Program Kampung Iklim (ProKlim) | Foto : Adpim
zoom-in-whitePerbesar
Pj Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fredy dalam pembukaan sosialisasi Program Kampung Iklim (ProKlim) | Foto : Adpim
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung – Pemerintah Provinsi Lampung menargetkan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 62,79% pada tahun 2025 dan 93,17% pada tahun 2045 sebagai bagian dari upaya pengendalian perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Salah satu strategi yang diterapkan adalah memperkuat Program Kampung Iklim (ProKlim), yang berbasis komunitas untuk mendorong aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat lokal.
Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Pj Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fredy membuka Sosialisasi Program Kampung Iklim (ProKlim) di Ballroom Hotel Golden Tulip, Bandar Lampung, pada Rabu (12/2).
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Program Pendanaan Result Based Payment (RBP) Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation (REDD+) GCF Output 2 Provinsi Lampung Tahun 2025.
Pj Sekda Lampung, Fredy menegaskan bahwa ProKlim berperan penting dalam mencapai target penurunan emisi GRK.
"Melalui ProKlim, diharapkan upaya peningkatan ketahanan terhadap dampak negatif perubahan iklim sekaligus pengurangan emisi gas rumah kaca dapat dilakukan mulai dari tingkat tapak," ujar Fredy.
ADVERTISEMENT
Fredy menjelaskan bahwa sejak tahun 2023, Program Kampung Iklim mengalami transformasi menjadi program berbasis komunitas.
Program ini tidak hanya memberikan pengakuan terhadap partisipasi aktif masyarakat dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, tetapi juga mencakup aksi-aksi kolektif dari berbagai komunitas untuk mendukung target penurunan emisi GRK.
"Saat ini, ProKlim tidak hanya berbasis administratif atau wilayah tertentu, tetapi mencakup berbagai aksi yang dilakukan oleh komunitas-komunitas peduli lingkungan," lanjutnya.
Ia menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung telah menetapkan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca sebagai salah satu Indikator Kinerja Utama Daerah dalam bidang lingkungan hidup.
Untuk mencapai target yang telah ditetapkan, ia menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor, termasuk energi, industri, pertanian, kehutanan, dan pengelolaan limbah.
ADVERTISEMENT
"Penurunan emisi GRK adalah tugas bersama yang membutuhkan sinergi dari berbagai sektor. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh pihak untuk berkomitmen dalam mendukung aksi nyata dalam menekan emisi gas rumah kaca di Provinsi Lampung," tegasnya.
Di Provinsi Lampung, ketercapaian Program Kampung Iklim terus mengalami peningkatan. Dari target 664 Kampung Iklim pada tahun 2024, telah terbentuk 68 Kampung Iklim pada tahun 2023 dan 332 Kampung Iklim pada tahun 2024.
Dengan tambahan kampung baru di tahun 2025, total Kampung Iklim yang telah terbentuk mencapai 400 lokasi.
Fredy juga mengapresiasi seluruh jajaran pemerintah daerah, pelaku usaha, lembaga swadaya masyarakat, serta masyarakat yang telah berperan aktif dalam program ini.
"Ini menunjukkan upaya bersama untuk mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan demi kesejahteraan bersama," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Terakhir, ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan sosialisasi ini, serta berharap kolaborasi yang terjalin dapat terus memperkuat upaya pengendalian perubahan iklim di Provinsi Lampung. (Cha/Put)