news-card-video
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Program MBG di Lampung per akhir Januari 2025 Habiskan Rp191,59 Juta

27 Februari 2025 19:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) : Foto : ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) : Foto : ANTARA
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Lampung menghabiskan anggaran belanja mencapai Rp191,59 juta.
ADVERTISEMENT
Program ini menjangkau 12.735 penerima manfaat di 70 sekolah yang tersebar di lima kecamatan hingga akhir Januari 2025.
Program ini dikelola melalui lima Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di bawah koordinasi Badan Gizi Nasional (BGN).
Dengan alokasi anggaran Rp8.000 hingga Rp10.000 per porsi,
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Lampung, Mohammad Dody Fachrudin, menyampaikan bahwa pelaksanaan program ini melibatkan berbagai pihak guna memastikan distribusi berjalan lancar.
“Program ini melibatkan pemerintah daerah, pemasok pangan, ahli gizi, serta unsur TNI dan kepolisian. Hal ini dilakukan untuk memastikan kelancaran distribusi makanan bergizi kepada para penerima manfaat,” ujar Dody, pada Kamis (27/2).
Pemerintah juga terus meningkatkan ketersediaan sumber bahan pangan, memperluas kapasitas distribusi, serta mempercepat administrasi keuangan antara BGN dan mitra pemasok guna memastikan kelancaran program.
ADVERTISEMENT
Selain itu, optimalisasi penentuan sasaran penerima manfaat menjadi fokus utama agar bantuan pangan dapat menjangkau kelompok rentan secara lebih efektif.
“Perluasan cakupan wilayah dan peningkatan ketepatan sasaran penerima manfaat menjadi fokus utama agar program ini semakin maksimal dalam mendukung kebutuhan gizi anak-anak sekolah,” tambahnya.
Pemerintah juga tengah mempertimbangkan integrasi Program MBG dengan program bantuan sosial lainnya, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).
“Interkoneksi dengan program bantuan sosial lainnya diharapkan dapat memperluas manfaat bagi kelompok rentan dan meningkatkan efisiensi kebijakan pangan secara lebih menyeluruh,” pungkasnya. (Cha/Ansa)