Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Proyek Reservoir Sempat Banjiri Rumah Warga, Ini Kata PDAM Way Rilau dan PT ATL
17 Juli 2020 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Pada Rabu (15/7) malam, rumah warga yang berada tepat di depan proyek pembangunan reservoir PDAM Way Rilau Bandar Lampung terdampak banjir setinggi mata kaki orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Mengenai hal itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) PDAM Way Rilau Bandar Lampung, Agung Purnama, mengatakan bahwa banjir tersebut disebabkan adanya sumbatan di salah satu pipa air.
"Itu kan pengembangnya dari PT ATL, itu yang saya dengar dari tim monitoring bahwa ada pembuangan air mungkin karena masih ada kotoran jadi air itu meluap keluar," ungkapnya saat dikonfirmasi Lampung Geh, Jumat (17/7).
Namun Agung tidak menjelaskan secara gamblang lantaran proyek tersebut masih dikerjakan oleh pihak ketika yakni PT. Adhya Tirta Lampung (ATL).
"Tapi yang sebenarnya itu pihak ketiga, bukan kewenangan kita menjelaskan itu. Kerjasama pemerintah dan swasta dalam hal ini PDAM, setelah nanti air itu mengalir, PDAM ini hanya menjual airnya," kata Agung.
ADVERTISEMENT
Dirinya menjelaskan jika proyek tersebut juga belum dilakukan serah terima kepada PDAM Way Rilau Bandar Lampung.
"Jadi action-nya belum sampai ke situ, masih pihak pengembang yang punya wewenang disitu. Selama ini kan masalah mobil ambles, ya betul itu tulisannya proyek PDAM. Tapi dalam hal pekerjaan ini pihak ATL belum serah terima," ujarnya.
Dalam hal ini pihaknya hanya sebagai pengawasan dan pemantauan pengerjaan proyek reservoir PDAM tersebut.
"Jadi wawenang kita belum sampai untuk mengomentari pekerjaan di sana. Ini kerjaan punya ATL kita komentari salah, kita memfasilitasi karena dari tim monitoring," terang dia.
Ketika proyek pekerjaan selesai, sambung Agung, baru pihaknya dapat mengelola air siap minum yang akan tersalurkan pada rumah-rumah warga di Kota Bandar Lampung.
ADVERTISEMENT
"PDAM ini action-nya nanti waktu menjual air ketika sudah serah terima, jadi pihak ATL membuat jaringan itu sampai ke reservoir dan ke rumah-rumah. Nanti baru PDAM yang keterlibatannya," ungkap dia.
Pihaknya pun turut dengan adanya dampak dari pembangunan tersebut, menurutnya proyek ini dilaksanakan untuk masyarakat luas manfaatnya.
"Berharap selesai dan menikmati air yang kualitasnya siap minum, karena di Bandar Lampung ini sumber air baku tidak mencukupi. Jadi mau tidak mau kita memang mengharapkan sumber air baku dari sungai Tegineneng ini bisa mencukupi Kota Bandar Lampung," papar dia.
Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Umum PT. ATL, Arian Jaya, mengatakan bahwa peristiwa banjir itu terjadi lantaran pihaknya tengah melakukan tes pengiriman air dari tempat proses (water treatment) ke reservoir.
ADVERTISEMENT
"Jadi rupanya ada saluran kita yang mampet, karena di bawah itu ada pekerjaan sedikit, kita masih uji coba dan kebetulan air itu lumayan besar jadi dia turun," kata Arian.
Arian menerangkan, seharusnya air tersebut mengalir tidak secara sekaligus, namun fakta yang terjadi air justru mengalir deras sehingga menyebabkan banjir pada rumah warga di dekatnya.
"Kebetulan di depan pintu keluar Ramayana itu ada satu rumah berikut kos-kosan, memang posisi di bawah jalan sekitar 50 cm," terangnya.
Menurutnya Arian, rumah tersebut memang sudah menjadi langganan banjir ketika datangnya hujan. Namun dengan adanya tragedi ini, pihaknya tetap bertanggungjawab untuk membersihkan sisa-sisa material banjir.
"Dengan kondisi hujan biasa juga rumah itu selalu kemasukan air, tapi itu sudah kita kondiskan langsung dan kerahkan tim gotong royong kita bersihkan dan sudah ada titik temu solusinya untuk menghindari air masuk ke situ," papar dia.
ADVERTISEMENT
Pihaknya pun akan membuat saluran air di sekitar rumah warga agar air yang mengalir akan masuk ke dalam salurah sehingga tidak berdampak banjir.
"Nanti akan kita tambah parit, jadi airnya nanti jatuh dulu di parit. Karena kondisi jalan itu tidak ada paritnya, jadi solusinya sudah dapat sama Bu RT dan warga," ucap dia.
Arian menuturkan, pembangunan proyek reservoir air siap minum PDAM Way Rilau Bandar Lampung ini, pihaknya akan mendapatkan hak kelola selama 25 tahun ke depan.
"Jadi PDAM itu statusnya sebagai pengawas dan punya proyek. Nah karena ini proyek investasi, jadi kita dapat hak kelola 25 tahun, setelah itu aset yang kita bangun kita serahkan ke PDAM milik Bandar Lampung," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Jadi, sambung dia, modal pipa dan berbagai infrastruktur dalam pembangunan ini pihak PT. ATL yang menyiapkan.
"Tapi yang tersumbat sudah kita perbaiki semua, semoga komitmen teman-teman kita di lapangan bisa segera bikin saluran itu biar gak berulang lagi," pungkasnya.(*)