Puluhan Kucing di Lampung Dibunuh hingga Leher Terputus

Konten Media Partner
1 Desember 2019 12:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Puluhan kucing liar di Lampung ditemukan terbunuh dengan kondisi mengenaskan.
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan Deny Indra Wijaya selaku Koordinator Lapangan Cat Rescue Lampung, bahwa informasi itu berawal dari postingan seseorang di media sosial (medsos) Facebook.
"Ketika itu ada salah satu cat lover yang men-screenshoot postingan itu dan di-share ke grup pecinta kucing," ujarnya saat dihubungi Lampung Geh, Minggu (1/12).
Atas informasi tersebut, pihaknya berusaha menggali informasi dengan mendatangi lokasi kejadian yang berada di daerah Lempasing, Kota Bandar Lampung.
"Kita upayakan malam itu untuk terjun ke lokasi gali informasi lebih dalam terkait kasus itu. Ternyata informasi itu benar, ada 20-25 ekor kucing yang dibunuh oleh pelaku," ungkap dia.
Puluhan kucing ditemukan mati dengan kondisi mengenaskan di Lempasing, Kota Bandar Lampung | Foto: Ist.
Berdasarkan hasil penelusurannya, kucing- kucing tersebut dibunuh dengan cara diikat pada bagian lehernya dengan seutas tali hingga mati.
ADVERTISEMENT
"Ada juga yang dibanting, kemarin ditemukan ada mayat kucing yang gak ada kepalanya. Menurut kesaksian beberapa warga, si pelaku beraksi di pukul 01.00 WIB dini hari. Tapi sekarang sudah dikuburkan," jelasnya.
Dirinya sangat menyayangkan atas kejadian tersebut, pasalnya kucing merupakan hewan yang cukup menggemaskan dan ramah kepada manusia.
Kucing di pemukiman pemulung Foto: Anggi Dwiky Dermawan/kumparan
"Dari situ saya sebagai Koordinator Lapangan Cat Rescue Lampung berupaya untuk menindaklanjuti kasus ini, karena sangat sudah kelewatan dan masuk ke Pasal 302 KUHP yaitu Kekerasan Terhadap Hewan," paparnya
Diketahui, perbuatan keji ini dilakukan oleh Lani warga Lempasing yang berdasarkan informasi warga diduga mengalami gangguan kejiwaan.
Saat ini dirinya telah berkoordinasi dengan aparat desa seperti RT dan Kepala Lingkungan setempat. Ia mengupayakan untuk mediasi dan musyawarah agar tidak terjadi kesalahpahaman antara pecinta kucing dengan warga.
Beberapa kucing ditemukan tanpa kepala di Lempasing, Kota Bandar Lampung | Foto: Ist.
"Jadi saya lakukan mediasi kasus ini, apabila dites di Rumah Sakit Jiwa benar mengalami gangguan jiwa, saya mohon izin dengan pihak keluarga untuk membawa pelaku ke RSJ," katanya.
ADVERTISEMENT
Dari hasil mediasi tersebut, pihak keluarga pelaku menyetujui, akan tetapi keluarga mengaku tidak mempunyai biaya untuk mengobati pelaku di Rumah Sakit Jiwa.
"Ini tugas saya mengupayakan bagaimana caranya dengan pemerintah, Dinsos, atau RS Jiwa-nya untuk bantu menuntaskan kasus ini tanpa dikenakan biaya agar tidak ada lagi korban kucing yang lain yang dikhawatirkan berdampak kepada manusia seperti anak di bawah 5 tahun," pungkasnya.(*)