Konten Media Partner

Puncak Musim Hujan di Lampung Diprediksi Maret, Pemprov Minta Semua Pihak Siaga

28 Februari 2024 19:05 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemprov Lampung bersama BNPB menggelar rapat koordinasi antisipasi bencana. | Foto : Dok. Pemprov Lampung
zoom-in-whitePerbesar
Pemprov Lampung bersama BNPB menggelar rapat koordinasi antisipasi bencana. | Foto : Dok. Pemprov Lampung
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi Lampung meminta semua pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana banjir.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, puncak musim hujan di Lampung diprediksi akan terjadi pada bulan Maret 2024.
Sementara pasca bencana banjir yang terjadi di Bandar Lampung dan Lampung Selatan beberapa hari lalu, Pemprov Lampung menggelar rapat koordinasi penanganan dampak bencana banjir, di Kantor Pemprov Lampung pada Selasa (27/2) kemarin.
Rakor ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto, dan dihadiri Deputi Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Fajar Setyawan, dan para pemangku kepentingan terkait.
Sekda Lampung, Fahrizal Darminto mengatakan, dalam mengantisipasi terjadinya kembali bencana banjir pihaknya menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi curah hujan tinggi yang berpotensi mengakibatkan bencana banjir.
Mengingat puncak musim hujan di Lampung diprediksikan hingga Maret 2024, upaya pencegahan dan mitigasi perlu diprioritaskan.
ADVERTISEMENT
"Kita harus meningkatkan kesiagaan. Jika terjadi bencana, kita harus bisa mengatasinya dengan cepat sehingga dapat meminimalisir korban jiwa dan kerusakan," kata Sekda Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto.
Dia menjelaskan, bencana banjir telah melanda beberapa wilayah di Lampung, termasuk Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kabupaten Pesawaran.
Sementara dalam rakor ini, Pemerintah Provinsi Lampung juga menerima bantuan dari BNPB berupa dana siap pakai untuk operasional penanganan darurat bencana, serta bantuan logistik dan peralatan.
"Terima kasih atas dukungan dalam bentuk pendanaan dan logistik. Ini sangat bermanfaat. Kami akan terus berkonsultasi dan melaporkan kondisi terkini di Provinsi Lampung," jelasnya.
Menurutnya, dalam upaya pencegahan bencana diperlukan koordinasi antara pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya.
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, pihaknya meminta kabupaten/kota untuk selalu membangun komunikasi dan melaporkan situasi di lapangan dengan cepat.
Di sisi lain, Deputi Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan menekankan kepada Pemprov Lampung mengenai arahan dari Presiden Joko Widodo dalam penanganan bencana, yaitu keselamatan jiwa sebagai prioritas utama.
"Kemudian yang kedua adalah pencegahan. Dua hal ini yang harus kita pegang," kata dia.
Sementara Kepala BPBD Provinsi Lampung, Rudy Sjawal Sugiarto, menjelaskan bahwa Provinsi Lampung telah menginisiasi penetapan siaga darurat bencana sejak bulan Desember 2023.
"Pada bulan Desember 2023, Provinsi Lampung menginisiasi penetapan siaga darurat. Kita mengimbau kabupaten/kota di Lampung untuk menetapkan siaga darurat. Karena rapat kali ini hanya memfokuskan kepada 3 daerah, Bandar Lampung, Lampung Selatan, dan Pesawaran," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Rudy menambahkan, bahwa pihaknya telah menerima bantuan dari BNPB sebanyak 4 kali sejak bulan Desember 2023. Bantuan tersebut berupa perahu, tenda pengungsi, genset, dan peralatan lainnya.
"Bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat yang terkena dampak bencana di Lampung," tuturnya.
Rudy juga mengungkapkan bahwa ada lima daerah lain di Lampung yang sedang dalam proses penetapan siaga darurat.
"Daerah tersebut adalah Tulang Bawang, Mesuji, Way Kanan, Lampung Timur, dan Lampung Utara," bebernya. (Lih/Put)