Konten Media Partner

Ratusan Mahasiswa Prodi Penjas Unila Sempat Ditelantarkan Saat Mengikuti KKL

21 Januari 2024 21:02 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Rektorat Universitas Lampung. | Foto : Dok. Unila
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Rektorat Universitas Lampung. | Foto : Dok. Unila
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Ratusan mahasiswa program studi (prodi) Pendidikan Jasmani Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung mengeluhkan sempat ditelantarkan saat mengikuti program kuliah kerja lapangan (KKL) ke Bali, Bromo dan Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Salah satu mahasiswa yang enggan disebutkan namanya mengaku awalnya program KKL tersebut berjalan sesuai rencana.
Namun, persoalan baru terjadi saat tengah berada di rumah makan dekat Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
"Perjalanan ke Bali itu semua sudah sesuai tapi mulai masalah datang di keberangkatan menuju Bromo. Saat itu kami ditelantarin mulai dari jam 4 sore," katanya, Minggu (21/1).
Dia menjelaskan, di rumah makan dekat Pelabuhan Gilimanuk itu dia bersama mahasiswa lainnya mengaku telantar tanpa kejelasan hingga bermalam di rumah makan tersebut.
"Jam 1 malam itu pihak biro travel buka omongan ternyata mereka itu belum membayar lunas bus-nya, jadi bus itu mogok enggak mau jalan karena dari atasan bus mereka di tellpon jangan jalan karena belum ada pelunasan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Kami kena dampaknya juga jadi kami ditelantarin. Kami juga enggak dikasih tempat nyaman," sambungnya.
Padahal menurutnya, ia bersama mahasiswa lainnya telah melunasi biaya untuk program KKL tersebut sebesar Rp 4,1 juta per mahasiswa.
"Seharusnya kami enggak perlu tahu masalah apa pun yang terjadi di belakang layar entah persoalan uang dan lainnya, karena kami sudah nyerahin uang," ujarnya.
Karena persoalan itu, ia bersama ratusan mahasiswa lainnya pun akhirnya tak jadi melanjutkan perjalanan KKL ke beberapa tempat di Bromo dan Yogyakarta.
"Kami diberi tahu diumumin sama salah satu panitia jika Bromo, Jogja dibatalkan, panitia bilang gitu karena pihak biro lebih mending menggantikan uang kami 50 persen daripada harus melanjutkan perjalanan kami. Mereka jadi seolah-olah lepas tanggung jawab, kami marah akhirnya, kami enggak terima," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Jadi yang seharusnya Rp 4,1 juta kami dapat Bali, Bromo, Jogja, kami cuma dapat Bali doang dan sejak dari Bali kami makan sendiri, minum sendiri, uang medis sendiri dan yang paling parah saat kami di Jogja kami mampir ke tempat toko oleh-oleh, saat itu kami disuruh ngeteng, karena bus itu masih belum ada pelunasan dan itu kami sudah ditelantarkan ketiga kalinya, bus enggak mau jalan karena belum dilunasin," imbuhnya.
Dia berharap persoalan ini dapat segera diselesaikan, dan meminta hak para mahasiswa diakomodir, karena merasa dirugikan.
"Kami mahasiswa angkatan Penjas 2022 berharap hak kami dapat kembali, dari panitia bilang uang kami 50 persen bakal balik," bebernya.
*Unila Beri Penjelasan Soal Perjalanan KKL Yang Sempat Mengalami Persoalan*
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP Universitas Lampung (Unila) Heru Sulistianta, menyebut perjalanan 130 mahasiswa yang mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke Bali, Bromo, dan Yogyakarta, diklaimnya telah aman.
Heru menjelaskan, sebelumnya perjalanan mahasiswa KKL sempat mengalami kendala. Persoalan tersebut terjadi karena ada proses keterlambatan pelunasan oleh pihak travel dengan pihak PO Bus. Akibatnya pihak PO Bus enggan melanjutkan perjalanan.
Namun menurutnya, kendala tersebut sudah diatasi dengan baik.
"Meskipun ada sedikit keterlambatan, dipastikan masalah tersebut sudah ditangani antara pihak travel dan PO Bus," kata dia dalam keterangan persnya seperti dikutip dari laman Unila, Minggu (21/1).
Ia pun berkomitmen akan mengantisipasi hal serupa pada masa mendatang dengan mengevaluasi dan lebih berhati-hati dalam melibatkan pihak ketiga pada kegiatan KKL selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Diketahui, dalam program pelaksanaan KKL ini, 130 mahasiswa Unila melakukan KKL selama delapan hari sejak 14-21 Januari 2024. (Lih/Put)