Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Ratusan Rumah Terdampak Banjir di Bandar Lampung
11 Maret 2019 17:25 WIB
Diperbarui 20 Maret 2019 20:08 WIB
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Ratusan rumah di Kota Bandar Lampung terdampak banjir akibat hujan lebat yang mengguyur pada Sabtu sore (9/3). Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung, M. Rizki, mengungkapkan setidaknya lebih dari 100 rumah warga terdampak banjir.
ADVERTISEMENT
"Untuk data pastinya, kita belum tahu karena masih dihitung, itu masih data sementara. Kalau rumah yang terkena banjir banyak, contohnya Kampung Kerawang seluruhnya terendam, ada juga di Kecamatan Panjang dan Bumi Waras," ungkapnya saat ditemui Lampung Geh di kantornya, Senin (11/3).
Menurutnya, ketinggian air banjir tersebut bervariasi dari 30 sentimeter hingga 1,5 meter. Pada kali ini, di Kecamatan Panjang menjadi wilayah yang paling parah terdampak banjir.
"Banjir ini di Kecamatan Panjang rata, hampir seluruh kelurahan kena. Kalau di Jalan Hanoman ada penyumbatan, tapi tidak lama langsung surut ketika sampahnya sudah terbawa arus," katanya.
Walaupun banjir cukup besar di Jalan Hanoman, BPBD Kota Bandar Lampung hingga hari ini belum menerima laporan rumah yang terdampak.
ADVERTISEMENT
Pascabanjir tersebut, BPBD Kota Bandar Lampung telah mengerahkan 140 personel guna membantu penyemprotan rumah-rumah yang terkena lumpur akibat banjir.
"Puskesmas di Panjang juga kita bersihkan karena terkena lumpur juga. Lalu beberapa titik seperti Kelurahan Srengsem di Gang Ambon masih ada 2 rumah yang terdampak lumpur, tadi pagi sudah kita selesaikan," kata Rizki.
Akibat dari banjir ini juga, ada beberapa talud (tembok penahan) sungai yang roboh lantaran debit air hujan yang cukup deras. Menurut pengamatannya, setelah hujan kemarin, banyak sampah yang menumpuk hingga menyumbat saluran air.
"Bahkan ada di satu tempat itu, ada kursi yang menyumbat gorong-gorong. Maka kita imbau kepada masyarakat karena bencana ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Tetapi merupakan tanggung jawab bersama," katanya.
ADVERTISEMENT
"Yang rugi juga kan semuanya, baik pemerintah dan masyarakat. Kalau bisa dalam waktu tertentu dan bersifat continue masyarakat bergotong royong melakukan pembersihan. Karena tidak mungkin pemerintah berkeliling untuk pembersihan saluran air. Maka itu tanggung jawab kita bersama," katanya.
Reporter: Obbie Fernando
Editor: M Adita Putra