Konten Media Partner

Rencana Pengelolaan Sampah yang Ditawarkan Unila di TPA Bakung Bandar Lampung

7 Februari 2022 20:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunungan sampah di TPA Bakung Bandar Lampung | Foto : Dok. Walhi Lampung
zoom-in-whitePerbesar
Gunungan sampah di TPA Bakung Bandar Lampung | Foto : Dok. Walhi Lampung
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Diminta bantuan pengelolaan sampah di Bandar Lampung, Unila sebut telah memiliki masterplan untuk tuntaskan permasalahan sampah yang sudah ditetapkan di lingkungan kampus.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Tim Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Universitas Lampung, Ir Ofik Taupik. Pihaknya menjelaskan bahwa masterplan pengelolaan sampah di TPA Bakung telah selesai disusun sejak 2019 lalu.
Untuk di TPA Bakung, akan diterapkan teknologi yang sama dengan yang sudah dipakai di kampus Unila. Namun, menurut Ofik, masih ada beberapa masalah yang harus diselesaikan di TPA Bakung.
Dosen Teknik Sipil ini mengatakan, akan mencoba mengenalkan teknologi yang tepat untuk pengelolaan sampah di TPA Bakung. Yang dimaksud Ofik adalah teknologi pengomposan, teknologi torefaksi, dan teknologi pembangkit listrik tenaga sampah.
Dia menjelaskan, sampah organik seperti serasah daun diolah dengan teknologi pengomposan dan telah diuji coba selama 2,5 tahun. Teknologi pengomposan berhasil diterapkan di Unila. "Kemudian cairan dari sampah basahnya itu, kita menggunakan teknologi maggot dan ulat kandang," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Sedangkan teknologi torefaksi adalah mengubah sampah organik menjadi arang yang bernilai ekonomis. Untuk sampah anorganik diolah secara pirolisis dengan reaktor pirolisator yang bisa menghasilkan biosolar. "Sampah plastik dimasukkan ke dalam tungku reaktor, dibakar, keluarnya nanti ada bahan bakar cair," katanya.
Menurutnya, tidak semua sampah anorganik diolah dengan pirolisator seperti sampah botol beling yang bisa dijual kembali. Pengelolaan sampah anorganik tersebut akan melibatkan 2.500 nasabah Bank Sampah Emak. Dengan demikian, budaya dan paradigma masyarakat tentang sampah bisa bernilai ekonomis.
Sebelumnya, Unila diminta oleh Pemkot Bandar Lampung untuk membantu pengelolaan sampah, terutama di TPA Bakung. Maka, masterplan pengelolaan sampah di atas nantinya akan coba diterapkan di TPA Bakung Bandar Lampung. (*)