news-card-video
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Respons Tingginya Angka Kecelakaan, Warga di Pringsewu Tambal Jalan Rusak

9 Maret 2025 21:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses perbaikan jalan berlubang di Pringsewu yang dilakukan oleh masyarakat | Foto : Ist
zoom-in-whitePerbesar
Proses perbaikan jalan berlubang di Pringsewu yang dilakukan oleh masyarakat | Foto : Ist
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Pringsewu – Sejumlah warga yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Pringsewu Bersatu melakukan aksi swadaya menambal jalan berlubang di berbagai titik di Kabupaten Pringsewu, Lampung.
ADVERTISEMENT
Gerakan ini muncul sebagai respons atas tingginya angka kecelakaan akibat kondisi jalan yang rusak.
Salah satu warga yang turut serta dalam gerakan ini Erika Widiastuti mengatakan, Aksi yang dimulai sejak 4 Maret ini menyasar ruas jalan yang dianggap paling berbahaya dan sering menyebabkan kecelakaan.
"Jadi gerakan ini sudah berlangsung sejak 4 Maret lalu. Kita menyasar Jalan Protokol dari perbatasan Pesawaran-Pringsewu hingga Pagelaran dengan fokus pada lubang yang cukup dalam yang memang sering buat kecelakaan," kata Erika saat dikonfirmasi Lampung Geh, pada Minggu (9/3).
Menurut Erika, aksi penambalan jalan dilakukan sebagai solusi sementara untuk mencegah korban jiwa yang terus bertambah.
"Awalnya gerakan ini muncul karena masyarakat geram melihat kecelakaan yang terus terjadi. Banyak laporan sudah masuk, tapi tanggapan dari pemerintah hanya sebatas ‘akan dikoordinasikan’. Sementara korban terus bertambah," ujar Erika.
ADVERTISEMENT
Dari data yang dihimpun warga, dalam kurun waktu Januari hingga Februari 2025, sedikitnya 10 orang meninggal dunia akibat kecelakaan di jalanan rusak di Pringsewu.
"Ini bukan jumlah yang sedikit. Satu nyawa saja seharusnya sudah cukup untuk jadi perhatian. Kalau dibiarkan, korban akan terus bertambah," tambah Erika.
Erika menjelaskan, aksi ini berawal dari keresahan warga yang ramai diperbincangkan di media sosial.
"Dimedia sosial ini banyak postingan terkait jalan rusak di Pringsewu. Kemudian kami sebagai pemuda Pringsewu memiliki kesadaran kolektif, dan mulai menggalang dana secara swadaya melalui donasi terbuka," jelasnya.
"Hingga saat ini, lebih dari 200 relawan telah bergabung dalam grup wa aksi ini. Semua donasi yang masuk langsung dilaporkan di grup jadi sangat transparan. Ini gerakan murni masyarakat tanpa tendensi politik apa pun," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Pendanaan diperoleh dari berbagai sumber, baik dalam bentuk uang tunai, transfer, maupun sumbangan material seperti batu dan semen.
Beberapa warga juga menyumbangkan kendaraan operasional untuk mengangkut material ke lokasi perbaikan.
Dalam pelaksanaannya, masyarakat turut membayar dua orang tukang yang berpengalaman dalam mencampur dan meracik material agar perbaikan yang dilakukan lebih maksimal.
Erika menegaskan bahwa aksi ini bukan untuk menggantikan tanggung jawab pemerintah, melainkan bentuk kepedulian masyarakat atas kondisi infrastruktur yang membahayakan.
"Kami tidak mencari panggung atau ingin menyudutkan siapa pun. Kami hanya ingin jalan yang layak. Ini bukan sekadar protes, tetapi solusi sementara untuk mengurangi korban kecelakaan," pungkasnya. (Cha/Put)