Konten Media Partner

Rumah Bersama Umar Ahmad Resmi Diluncurkan di Bandar Lampung

11 Mei 2024 21:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bakal Calon Gubernur Lampung, Umar Ahmad. | Foto: Sinta Yuliana/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Bakal Calon Gubernur Lampung, Umar Ahmad. | Foto: Sinta Yuliana/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lampung Geh, Bandar Lampung - Rumah Bersama Umar Ahmad diluncurkan di Jalan Pangeran Emir M. Noer Blok A No 1, Durian Payung, Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung, Sabtu (11/5).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan Lampung Geh, Soft launching Rumah Bersama Umar Ahmad itu dihadiri oleh ratusan relawan.
Bakal Calon Gubernur Lampung, Umar Ahmad. | Foto: Sinta Yuliana/Lampung Geh
Umar Ahmad mengatakan Rumah Bersama Umar Ahmad merupakan gagasan dari teman-teman relawan untuk menampung aspirasi dari masyarakat.
"Rumah ini digagas oleh teman-teman untuk tempat membeli informasi, membeli masalah, belanja masalah, belanja ide, belanja gagasan, yang nantinya akan menjadi modal kita untuk menjadi Gubernur Lampung," katanya.
Umar melanjutkan, pihaknya pernah mendengarkan pernyataan mengelitik terkait Provinsi Lampung.
"Masalah apa yang ada di Tanggamus, masalah apa yang ada di Tulang Bawang, yang ada di Lampung Timur, ini semua 15 Kabupaten/kota, karena ada 1 pernyataan yang pernah saya dengar, mengelitik, artinya gini jangan sampe pemerintah provinsi ini jadi Kabupaten ke 16 di Provinsi Lampung," ucapnya.
Bakal Calon Gubernur Lampung, Umar Ahmad. | Foto: Sinta Yuliana/Lampung Geh
"Artinya mesti punya program, punya sinkronisasi program, sinkronisasi APBD antara pemerintah kota dan pemerintah Provinsi, apa yang menjadi prioritas di Kabupaten itulah yang didorong pemerintah provinsi, dan prioritas itu tentunya di diskusikan bersama di sini bukan hanya berbicara soal jalan, tetapi berbicara juga berbagai hal," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Menurut Umar, Rumah Bersama Umar Ahmad tersebut dapat digunakan untuk penyampaian ide dan gagasan dari masyarakat.
"Jadi tempat aduan, bukan soal masalah Pilgub, soal permasalahan yang ada di Lampung karena disini, kita mau belanja sekaligus jual ide gagasan tentang Lampung," pungkasnya.