Rumah Pintar Walur: Tempat Anak-anak Pesisir Barat Belajar Bahasa Inggris Gratis

Rumah Pintar Walur, Kamis (13/1/2022) | Foto: Roza Hariqo/Lampung Geh

Lampung Geh, Pesisir Barat - Rumah Pintar Walur berdiri sejak awal 2021 memberikan pembelajaran non formal bagi anak-anak setempat tanpa dipungut biaya.

Pendiri sekaligus pengajar, Husin mengatakan, Rumah Pintar Walur merupakan wadah sekaligus solusi bagi anak-anak untuk belajar non formal seperti Bahasa Inggris, Kearifan Lokal, Kesenian Daerah, serta Karate tanpa dipungut biaya sepeser pun.

“Saat ini ada sekitar 30 anak, di sini anak-anaknya tidak hanya dari daerah Walur, tetapi dari luar daerah juga ada. Siapa pun yang mau belajar di sini kita terima dengan senang hati,” kata Husin saat ditemui Lampung Geh.

Proses pembelajaran di Rumah Pintar Walur | Foto: @kruitwinenglishcourse

“Kami menyediakan pembelajaran Bahasa Inggris tujuannya karena mereka itu bersentuhan langsung dengan turis mancanegara, jadi untuk memperlancar komunikasi anak-anak dan meningkatkan SDM di sekitar wilayah destinasi wisata,” ungkapnya.

Husin tidak sendirian mengajar di sini, ia dibantu satu rekannya dan anak-anak yang dulu diajarkannya sekarang juga turut membantu dirinya mengajarkan kepada anak-anak generasi berikutnya.

“Di sini kita tidak dipungut biaya, yang penting ada kemauan motivasi anak-anak biar mereka lebih semangat,” tegasnya.

“Jadwal pembelajaran di Rumah Pintar Walur untuk saat ini pembelajaran Bahasa Inggris Senin, Jumat, dan Minggu karena masih keterbatasan fasilitas kita batasin dulu, InsyaAllah ke depannya bisa setiap hari. Kalau untuk karate di hari Kamis, dan Minggu,” jelasnya.

Husin menggunakan alam sekitar sebagai metode pembelajarannya supaya lebih dipahami anak-anak. Ia berharap pemerintah setempat dapat membantu memberikan fasilitas untuk anak-anak belajar.

Proses pembelajaran di Rumah Pintar Walur | Foto: @kruitwinenglishcourse

“Kita belajar dari alam sekitar, misalnya karang, ombak bahasa inggrisnya apa seperti itu, kita juga beri pemahaman ‘ombak ini dapat terjadi dipengaruhi oleh apa’ kurang lebih seperti itu,” ucapnya.

“Belajarnya ada di bawah pohon kelapa, diatas hamparan rumput, di pinggir pantai. Sebenernya belajar itu tidak tergantung tempat, tetapi tergantung kemauan,” tegasnya.

Pendiri sekaligus pengajar di Rumah Pintar Walur, Kamis (13/1/2022) | Foto: Roza Hariqo/Lampung Geh

“Harapan saya ke depannya di Rumah Pintar Walur ini ada listrik, karena saat ini belum ada. Lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah setempat, karna ini bukan untuk kepentingan pribadi, tetapi untuk anak-anak Pesisir Barat,” harapnya. (*)