Saling Lapor Soal Pengeroyokan Perawat di Bandar Lampung karena Tabung Oksigen

Konten Media Partner
6 Juli 2021 16:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Resky Maulana Zulkarnain di Mapolresta, Selasa (6/7). | Foto: Bella Sardio/ Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Resky Maulana Zulkarnain di Mapolresta, Selasa (6/7). | Foto: Bella Sardio/ Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Polisi menyelidiki peristiwa saling lapor antara Perawat Puskesmas Kedaton dengan terduga pelaku pengeroyokan yang menjadi perhatian publik.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, keduanya saling lapor dan menyatakan dengan sejumlah pernyataan dari bertentangan antaranya. Dimana hal tersebut menyangkut soal tabung oksigen sampai pemukulan keduanya.
Sang perawat melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kedaton Bandar Lampung dan terduga pelaku melaporkan balik ke Polresta Bandar Lampung.
Adanya kejadian ini hingga menimbulkan perhatian publik, Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Resky Maulana Zulkarnain beserta jajaran berupaya menemukan akar permasalahan kasus ini.
"Fakta peristiwanya seperti apa tentunya nanti kita pelajari. Kemudian kita cari akar permasalahannya jadi sebab dan akibat ada mengapa terjadinya perkara tersebut sehingga nanti kita dapat menyimpulkan bahwasanya seperti apa pidananya," jelasnya.
Sempat viral di sejumlah media sosial seorang perawat, Rendi Kurniawan, dikeroyok 3 orang terduga pelaku. Dimana salah satunya Awang Helmi Christianto yang mengaku hal ini bukan pengeroyokan, tapi perkelahian diantara keduanya.
ADVERTISEMENT
Permasalahan soal tabung oksigen ini sangat tersorot publik, lantaran beberapa distributor mengaku mendapatkan permintaan lebih terhadap isi ulang tabung oksigen.
"Tentunya karna ini sifatnya adalah laporan ya kemudian ini menjadi perhatian publik ditengah pandemi terhadap oksigen ini, maka kita akan lihat akar masalahnya," ujar Resky.
Pendalaman kasus yang sedang dilakukanya kini juga berharap supaya berujung tidak adanya kasus seperti ini lagi. Dari kondisi tabung oksigen yang dikatakan hanya untuk pasien puskesmas setempat sampai kebutuhan oksigen dari Ayah terduga pelaku juga akan menjadi bagian penyelidikan.
"Karna juga diperuntukan bagaimana peristiwa yang sebenarnya. Yang diduga pelaku mengatakan kondisi bapaknya kritis," katanya.
Bahkan pun, pelayanan puskesmas juga menjadi perhatian dalam pendalaman kasus ini. "Kita liat juga dari pihak puskesmas bagaimana terkait pelayanan terhadap masyarakatnya," lanjut Resky.
ADVERTISEMENT
Ia juga berharap tidak adanya hal serupa terjadi. Apalagi, lanjutnya, kondisi Pandemi yang mana semua pihak harus siap dengan keadaan yang ada.
"Sehingga nanti berimbang dan tidak ada lagi kejadian seperti ini lagi. Yang kita hadapi saat pandemi dan kita harus siap dengan keadaan seperti ini," pungkasnya. (*)