Satu Rumah di Bandar Lampung Rusak Terkena Longsor

Satu Rumah di Panjang, Bandar Lampung rusak terkena longsor. | Foto: BPBD Kota Bandar Lampung

Lampung Geh, Bandar Lampung - Hujan deras yang terjadi sejak Rabu (26/10) malam, menyebabkan satu rumah di Gang Pancoer, Kelurahan Panjang Utara rusak akibat terkena longsor, Kamis (27/10).

Salah satu warga, Johan mengatakan, peristiwa itu terjadi akibat hujan deras yang terjadi sejak Rabu (16/10) malam.

"Kejadiannya tadi pagi sekitar jam setengah enam pagi. Saat itu ada suara gemuruh pas dilihat tanah longsor," katanya, Kamis (27/10).

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Bandar Lampung, Gustriansyah mengatakan bahwa personel saat ini telah mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi.

"Iya benar, tanah longsor itu menimpa rumah Bapak Palan. Saat ini personel sedang melakukan evakuasi," kata dia.

Gustriansyah menambahkan, akibat peristiwa tersebut, salah satu penghuni rumah mengalami luka ringan.

"Ada satu orang laki-laki luka ringan, saat ini sudah dibawa ke faskes terdekat," kata dia.

Satu Rumah di Panjang, Bandar Lampung rusak terkena longsor. | Foto: BPBD Kota Bandar Lampung

Sementara itu, Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi BMKG Raden Inten Lampung, Rudi Harianto mengatakan, hujan disertai angin kencang masih akan berlangsung di sebagian wilayah Lampung.

"Saat ini semua wilayah Lampung sudah masuk musim penghujan, bahkan di bagian barat Lampung akan masuk puncak musim penghujan pada November 2022," kata dia.

Selain itu, Rudi menuturkan, suhu muka laut di sekitar Lampung yang hangat dengan anomali berkisar antara +0,5 hingga +2,5 juga memicu terjadinya hujan dengan intensitas lebat dan dalam durasi waktu yang cukup lama.

"Kondisi hujan disertai angin dan juga petir diprakirakan masih akan terjadi hingga besok. Seperti di daerah Tanggamus, Pesisir Barat, dan dan Pesawaran bahkan masuk status waspada terkait prakiraan berbasis dampak hujan lebat di wilayah Lampung untuk hari ini hingga besok," kata Rudi.

BMKG pun mengimbau kepada masyarakat untuk waspada akan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

"Untuk daerah masyarakat yang tinggal di daerah bertopografi curam, bergunung, tebing atau rawan longsor, dan di bantaran sungai untuk terus waspada," pungkasnya. (*)