Konten Media Partner

Semua Gerai Ditutup, Bakso Son Haji Sony: Apa Mau Pemkot? Nggak Ngerti Saya

20 September 2021 17:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
Haji Sony, selaku pemilik Bakso Son Haji Sony angkat bicara atas penutupan seluruh gerai oleh Pemkot Bandar Lampung, Senin (20/9) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Haji Sony, selaku pemilik Bakso Son Haji Sony angkat bicara atas penutupan seluruh gerai oleh Pemkot Bandar Lampung, Senin (20/9) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Pihak Bakso Son Haji Sony angkat bicara soal penutupan 18 gerai yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung, Senin (20/9).
ADVERTISEMENT
Untuk pertama kalinya Haji Sony selaku pemilik Bakso Son Haji Sony muncul di hadapan media, pasca penutupan seluruh gerai oleh Pemkot Bandar Lampung melalui TP4D. Haji Sony mengaku kecewa dengan penutupan seluruh gerai oleh pihak Pemkot.
Penutupan seluruh gerai Bakso Son Haji Sony oleh TP4D Kota Bandar Lampung, Senin (20/9) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
Selama ini, pihak Bakso Son Haji Sony memilih diam atas penutupan sebanyak 6 gerai oleh Pemkot. Namun, saat seluruh gerai ditutup, pihaknya tak lagi bisa tinggal diam, karena nasib ratusan karyawan yang dipertaruhkan.
"Saya seneng-seneng aja ditutup, tidak ada masalah, apalagi sedang PPKM. Tapi nasib anak-anak ini, karyawan saya bagaimana? Pengennya kaya mana pemkot ini, apakah dengan disegel seluruh gerai ini Pemkot terus merasa bangga, saya nggak ngerti," ungkapnya.
Menurut Haji Sony, Pemkot justru tidak memikirkan nasib karyawannya yang jumlahnya ratusan, belum lagi jumlah tanggungannya yang bisa mencapai ribuan orang.
ADVERTISEMENT
"Kalau saya masih punya beras untuk kebutuhan satu, dua tahun, tapi bagaimana karyawan saya? Ini menyangkut ribuan orang, apalagi sedang pandemi seperti ini, ditutup ya malah seneng. Tapi nasib karyawan ini, yang penting Pemkot ini tangung jawab," tegasnya.
"Saya dan anak buah saya bisa bertahan di saat pandemi ini sudah mati-matian. Jangan mentang-mentang punya kuasa, bisa seenaknya aja," tandasnya.
Dia juga menyayangkan sikap Pemkot Bandar Lampung terutama diawal-awal kepemimpinan wali kota, yakni Eva Dwiana. "Ya kalau anak-anak (karyawan) ini tidak dipikirkan apa jadinya. Kalau jadi pemimpin begini, baru dua tahun apa nggak bubar nanti," cetusnya.
Terkait pajak, dia mengatakan bahwa hal itu diurus oleh anak-anaknya. Menurutnya, selama ini Bakso Son Haji Sony rutin membayar pajak berdasarkan tapping box yang dipasang oleh Pemkot Bandar Lampung.
ADVERTISEMENT
"Kalau masalah pajak itu masalah anak-anak saya. Alhamdulillah setahu saya bayar terus, dan saya selalu dapat penghargaan. Saya juga bingung kenapa disegel, nggak kasih teguran atau apa," katanya. (*)