Serupa Eks Kadiv Propam, Kanit Provos di Lampung Jadi Tersangka Tembak Polisi

Kanit Provos Polsek Way Pengubuan, Aipda Rudi Suryanto, yang menjadi tersangka kasus pembunuhan terhadap rekan sesama polri di Lampung. | Foto: Ist

Lampung Geh, Lampung Tengah - Kepala Unit (Kanit) Provos Polsek Way Pengubuan Polres Lampung Tengah, Aipda Rudi Suryanto menjadi tersangka penembakan polisi.

Anggota polisi yang seharusnya bertugas untuk membantu pimpinan membina dan menegakkan disiplin serta memelihara tata tertib kehidupan anggota Polri, malah menjadi tersangka kasus yang serupa dengan eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.

Kanit Provos Polsek Way Pengubuan, Aipda Rudi Suryanto, yang menjadi tersangka kasus pembunuhan terhadap rekan sesama polri di Lampung. | Foto: Ist

Aipda Rudi tampak tak berpikir panjang hingga menyalahgunakan wewenang sebagai salah satu pemilik revolver. Tak disangka, kepemilikan senjata tersebut malah disalahgunakan untuk membunuh rekan sesama polisi.

Sebelum menjadi Kanit Provos, Aipda Rudi Suryanto juga berdinas di Polsek Way Pengubuan sebagai Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).

Kanit Provos Polsek Way Pengubuan, Aipda Rudi Suryanto, yang menjadi tersangka kasus pembunuhan terhadap rekan sesama polri di Lampung. | Foto: Ist

Berbeda dengan Ferdy Sambo, motif penembakan yang dilakukan oleh Kanit Provos Polsek Way Pengubuan, terhadap Aipda Ahmad Karnain karena tersinggung.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad saat konferensi pers.

Pandra mengatakan berdasarkan keterangan pelaku, bahwa korban sering menggunjing dan menjelek-jelekkan dirinya dan keluarganya sehingga tersangka emosi.

Rumah Aipda Ahmad Karnain, TKP penembakan sesama anggota polisi di Lampung. | Foto: Bella Sardio/Lampung Geh

"Pelaku melihat sendiri di grup WA, bahwa korban mengatakan istri pelaku belum membayar arisan online," jelasnya, Senin (5/9).

Selain itu, Aipda Rudi Suryanto terancam akan dipecat secara tidak terhormat atau PTDH melalui sidang etik Polri.

"Karena sudah jadi tersangka, akan dilakukan sidang etik dan profesi secepatnya," kata Pandra. (*)