Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Soal Kawat Barrier Saat Penyekatan, Ini Penjelasan Kapolresta Bandar Lampung
18 Agustus 2021 20:49 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Sejumlah masyarakat mempertanyakan kawat barrier di dua titik penyekatan yang ada di Kota Bandar Lampung, Rabu (18/8).
Dua titik penyekatan yang dipasang kawat barrier, yaitu penyekatan Pos Plaza (Tugu Juang) dan Pos Tugu Raden Inten. Namun, untuk penyekatan lainnya tetap menggunakan Water barrier.
Digantinya beberpa water barrier dengan kawat barrier lantaran beberapa kali penyekatan yang telah dipasang mengalami pembobolan atau diterobos pengendara.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kapolresta Bandar Lampung Kombes Ino Harianto menjelaskan, penyekatan ini dilakukan setelah evaluasi terkait pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Bandar Lampung.
"Akhirnya diputuskan untuk menambah titik penyekatan dan penggunaan kawat barrier," Kata Ino.
Dijelaskan Ino, keputusan ini telah disepakati oleh Forkopimda melalui rapat yang digelar di Mapolresta Bandar Lampung, Senin (16/8).
Alasan keputusan ini, karena masih banyaknya pengendara yang nekat menerobos hingga melepas tali penyambung water barrier.
Informasi yang didapatkan Lampung Geh, salah satu penyekatan yang diterobos adalah penyekatan di Pos Plaza (Tugu Juang).
Di samping itu, berdasarkan hasil video konfrensi dengan Kementerian Ekonomi, disebutkan bahwa tingkat mobilitas Bandar Lampung masih termasuk yang cukup tinggi di Sumatera.
ADVERTISEMENT
”Oleh karena itu, kemudian kita buat keputusan tersebut (pasang kawat barrier,” Imbuhnya.
Mengenai tujuan, adanya kawat barrier diharapkan dapat menekan mobilitas masyarakat untuk melakukan aktifitas di rumah saja saat PPKM level 4.
“Jadi untuk menekan mobilititas itu kemudian akhirnya ditambahkan titik penyekatan dan penggunaan kawat barrier tersebut agar tidak dapat diterobos lagi,” tutup Ino. (*)