Soal Video Perempuan Salat di Depan Gereja di Lampung, Ini Kata Polisi

Konten Media Partner
18 November 2021 20:19 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolsek Teluk Betung Utara Kompol Robi Wicaksono. | Foto: Ist
zoom-in-whitePerbesar
Kapolsek Teluk Betung Utara Kompol Robi Wicaksono. | Foto: Ist
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Tersebar Video seorang perempuan melakukan gerakan salat di depan Gereja Immanuel Bandar Lampung, ternyata diduga mengidap gangguan kejiwaan atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
ADVERTISEMENT
Video tersebut memperlihatkan perempuan mengenakan mukena yang diketahui berinisial FD (36) selayaknya melakukan ibadah umat Islam. Namun, lokasinya di halaman parkir Gereja Imanuel, Jalan Dr Susilo, Sumur Batu, Teluk Betung Utara, Rabu (17/11) siang.
Dari kejadian tersebut personel Polsek Teluk Betung Utara langsung mencari perempuan yang ada di dalam video beredar tersebut.
Kemudian, pihak Polsek setempat mengamankan FD, yang merupakan warga Jalan Leki Pali, Sepang Jaya, Kedaton, Bandar Lampung.
Kapolsek Teluk Betung Utara, Kompol Robi Wicaksono menerangkan, FD yang ada dalam video tersebut mengalami gangguan dengan kejiwaannya.
Hal tersebut diketahui setelah keluarga FD memberikan keterangan oleh pihak kepolisian.
"Keluarga mengungkapkan FD mengalami gangguan jiwa sejak 2010, setelah melahirkan anak pertama," kata Robi, Kamis (18/11).
ADVERTISEMENT
Keluarga FD juga menyatakan, FD juga pernah menjalani pengobatan di Rumah Sakit Jiwa.
"Namun karena keinginannya selalu tidak sesuai dengan kenyataan, sehingga kejiwaannya kembali terganggu," kata Robi.
Ditanya soal alasan FD sholat di halaman gereja, Robi mengatakan yang bersangkutan mengerjakan shalat dengan menghadap kiblat di gereja.
"Mantan suami FD juga sudah kami mintai keterangan, dan mereka sudah bercerai karena alasan itu (gangguan jiwa)," lanjut Robi.
Mengenai tindakan atas kejadian tersebut, Robi menegaskan tindakan FD tidak ada kaitannya dengan pengikut aliran sesat ataupun indikasi aliran radikalisme.
"Tidak ditemukan Indikasi pengikut aliran radikal maupun organisasi terlarang. Jadi murni karena gangguan jiwa," jelas Robi.
Saat ini FD dikembalikan ke keluarganya. "Sudah kita kembalikan ke keluarga nya, karena mereka akan merawat ataupun mengobati FD," tutup Robi. (*)
ADVERTISEMENT