Konten Media Partner

Tak Sebentar, Pembuatan Kue Tutun di Bandar Lampung Ternyata Butuh Waktu 15 Jam

16 Januari 2025 20:02 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses pengeluaran kue tutun dari cetakan di Jalan Arjuna Nomor 14, Sawah Brebes, Kecamatan Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung. | Foto: Sinta Yuliana/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Proses pengeluaran kue tutun dari cetakan di Jalan Arjuna Nomor 14, Sawah Brebes, Kecamatan Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung. | Foto: Sinta Yuliana/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Proses pembuatan kue tutun membutuhkan waktu kurang lebih 15 jam. Bahan baku utama beras ketan/ketan dan gula pasir, Kamis (16/1).
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Hasan Kurniawan, pengusaha Kue Keranjang Subur Jaya di Jalan Arjuna Nomor 14, Sawah Brebes, Kecamatan Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung.
"Jadi awalnya ketan direndam 1 hari, besoknya ketan di giling dan dimasukkan ke dalam pengadukan. Setelah pengadukan, adonan kita timbang per setengah kilo dan dimasukkan ke dalam cetakan, lalu langsung kita kukus selama 10 jam, totalnya kira-kira 15 jam lebih," katanya.
Proses pembuatan adonan kue tutun di Jalan Arjuna Nomor 14, Sawah Brebes, Kecamatan Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung. | Foto: Sinta Yuliana/Lampung Geh
Hasan mengatakan, dalam proses pembuatannya, dirinya mempekerjakan sebanyak 18 orang karyawan yang melibatkan warga sekitar.
"Perhari kita produksi 1000 pcs, baru mulai Jumat kemarin (10 Januari 2025), terakhir produksi 2 hari sebelum hari H baru berhenti," ucapnya.
Menurut Hasan, pembuatan kue tutun tahun 2025 mengalami kendala karena bahan baku gula mengalami kenaikan hingga Rp 60 ribu per karung.
ADVERTISEMENT
"Tahun ini kendala ada di bahan baku gula, naik Rp 60 ribu per karung 50 kg. Tahun kemarin kendalanya di ketan, ketan itu mahal sekali, tahun ini ketannya aman gulanya yang terlalu mahal," ungkapnya.
Kata Hasan, dikarenakan harga bahan baku gula mengalami kenaikan, dirinya menaikkan harga kue tutun dari harga Rp 28 ribu (tahun 2024) menjadi Rp 29 ribu.
"Itu pun kita naiknya nggak terlalu banyak hanya Rp 1.000, tahun kemaren Rp 28 ribu sekarang Rp 29 ribu harga grosir untuk 1 kilo isi 2," ungkapnya.
Namun, menurut Hasan, meski harga kue tutun naik, jumlah permintaan kue khas warga keturunan Tionghoa itu tetap stabil. Bahkan, mengalami kenaikan. (Yul/Put)