Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten Media Partner
Tanam Kopi Arabika dengan Sistem Pagar di Lampung Hasilkan Panen Lebih Banyak
31 Januari 2024 11:30 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Lampung Geh, Lampung Barat - Pengembangan metode tanam kopi dengan sistem pagar di Lampung sukses dilakukan.
ADVERTISEMENT
Hal ini setelah panennya salah satu areal lahan percontohan seluas seperempat hektare milik petani di Lampung Barat bernama Supriyono.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi turut melakukan panen petik merah kopi Arabika dengan metode tanam sistem pagar yang berada di Kecamatan Sekincau, pada Selasa (30/1) kemarin.
Arinal mengatakan, penanaman kopi dengan metode sistem pagar ini dinilai efektif dan efisien. Karena dalam satu hektarenya bisa ditanam sebanyak 4.000 batang kopi dengan target produksinya mencapai 4 ton per hektare.
"Populasi ini jauh lebih banyak dibandingkan sistem penanaman secara konvensional yang hanya 1.600 batang perhektarenya," kata Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi.
Arinal menjelaskan, melalui sistem pagar ini pemanfaatan lahan dipergunakan seefisien mungkin, di mana jarak antar tanaman sekitar 1 meter tiap baris dan jarak setiap baris 2,5 meter.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, dengan sistem pagar ini produksi petani dapat semakin meningkat yang secara langsung menambah pendapatan petani.
"Panen kopi Arabika ini merupakan keberhasilan dan jerih payah para petani di Lampung Barat, khususnya di Sekincau. Kopi Arabika dari daerah ini dikenal dengan kualitasnya yang tinggi, menjadi kebanggaan bagi kita semua," ujarnya.
Dia menerangkan, kualitas kopi Arabika yang dihasilkan tidak hanya memberikan kebanggaan lokal, tetapi juga membawa nama baik Lampung di tingkat nasional dan internasional.
"Ini adalah bukti bahwa pertanian kita memiliki potensi besar untuk berkembang dan berkontribusi pada perekonomian daerah," terangnya.
Di sisi lain, dalam agenda kerja utama Gubernur Lampung 2019-2024 telah ditetapkan beberapa program utama pembangunan subsektor perkebunan dengan sasaran peningkatan kesejahteraan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk mendukung agenda kerja utama dalam meningkatkan daya saing kopi, kakao, dan komoditas unggulan lainnya dengan indikator kinerja utama untuk produksi kopi sebesar 121.340 ton pada tahun 2024, telah dilakukan beberapa kegiatan.
Kegiatan itu di antaranya, peremajaan tanaman kopi, rehabilitasi tanaman kopi, intensifikasi tanaman kopi, uji coba intercroping kopi-lada, pengembangan sumber benih kopi (kebun entres), perlindungan tanamannya, pengembangan sumber air, penguatan kelembagaan-kelembagaan petani kopi, pengolahan dan pasca panen kopi serta pengembangan budidaya kopi dengan sistem pagar.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada para petani, kelompok tani, serta seluruh pihak yang terlibat dalam kesuksesan panen kopi Arabika ini. Semoga keberhasilan ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus berkarya dan mengangkat potensi daerah ini," ungkap Arinal.
ADVERTISEMENT
Arinal juga berharap petani untuk terus meningkatkan produktivitas kopi Arabika di Sekincau dan mengajak petani untuk mereplikasikan sistem tanam pagar ini di seluruh wilayah desa di Kecamatan Sekincau.
"Jadi ini langsung diinventarisir, dengan harapan kita akan lakukan hal yang sama dengan sistem di sini untuk diterapkan di wilayah Sekincau lainnya," pungkasnya. (Lih/Put)