Tempat Kumuh di Gunung Sari, Bandar Lampung Diubah Jadi Taman Bermain Anak

Konten Media Partner
29 Oktober 2020 11:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Taman bermain anak dan ruang terbuka hijau di kelurahan Gunung Sari sebelumnya adalah tempat pembuangan sampah sementara, Kamis (29/10) | Foto : Dok. Kelurahan Gunung Sari
zoom-in-whitePerbesar
Taman bermain anak dan ruang terbuka hijau di kelurahan Gunung Sari sebelumnya adalah tempat pembuangan sampah sementara, Kamis (29/10) | Foto : Dok. Kelurahan Gunung Sari
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Lahan kumuh yang dahulunya tempat sampah di Kelurahan Gunung Sari Bandar Lampung, kini berubah menjadi taman bermain yang ramai oleh anak-anak, Rabu (28/10).
ADVERTISEMENT
Lahan berukuran sekitar 120 meter persegi di jalan Kotaraja RT 11 Kelurahan Gunung Sari Kota Bandar Lampung ini dulunya adalah tempat pembuangan sampah yang kotor dan kumuh. Tempat ini, letaknya juga berada di dekat dengan terminal bus DAMRI Tanjung Karang.
Namun, sekarang tempat yang dulunya kotor dan kumuh tersebut sudah berubah menjadi taman bermain bagi anak-anak yang tinggal di tempat tersebut. Setiap hari, khususnya saat sore, ramai anak-anak berkumpul dan bermain, dari prosotan sampai kerjar-kejaran.
Lurah Gunung Sari Akbar Mandari Putra mengatakan, karena keterbatasan lahan, di area yang cukup padat penduduk mengakibatkan kekurangan lahan untuk bermain bagi anak-anak. Maka dirinya menginisiasi membangun taman bermain anak di atas lahan yang disewa dari PT KAI, menggunakan dana kelurahan dari pemerintah pusat.
Suasana di taman bermain anak dan ruang terbuka hijau di kelurahan Gunung Sari Bandar Lampung, Kamis (29/10) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Ide pembuatan taman bermain dan ruang terbuka hijau memang berasal ide-ide dari masyarakat kelurahan setempat. Dari sekian banyak ide, yang bisa terealisasi saat ini adalah taman bermain dan ruang terbuka hijau.
ADVERTISEMENT
"Karena selama ini anak-anak di Kelurahan Gunung Sari, tidak ada tempat bermain. Lahan di sini penuh kendaraan besar, banyak bus DAMRI yang cukup membahayakan anak-anak karena mereka bermain di tengah jalan," jelas Akbar.
Lurah Gunung Sari Akbar Mandari Putra saat diwawancarai awak media, Kamis (29/10) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Di area taman bermain tersebut setidaknya ada beberapa wahana yang dapat dinikmati anak-anak dan juga para orang tua. Wahana bermain bagi anak seperti prosotan, jembatan, gorong-gorong, hingga pull up untuk anak. Selain itu, ada juga pull up untuk orang dewasa dan juga terapi berjalan di atas bebatuan yang disusun bagi orang lanjut usia. Lantai yang dilapisi rumput sintetis juga cukup aman bagi anak-anak untuk bermain.
Akbar menambahkan, saat ini lahan tersebut dikontrak dari PT KAI dalam tempo selama satu tahun. "Kita sewa dengan dana kelurahan, yang sementara ini untuk satu tahun. Tapi kalau mau perpanjang lagi, pihak PT KAI memperbolehkannya, bahkan hingga lima tahun ke depan," tambahnya.
Suasana di taman bermain anak dan ruang terbuka hijau di kelurahan Gunung Sari Bandar Lampung, Kamis (29/10) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
Untuk pembangunan dan penyewaan lahan, setidaknya dikucurkan dana sekitar Rp 100 juta yang berasal dari dana kelurahan. Ke depan, jika dirinya masih menjabat sebagai Lurah Gunung Sari, pihaknya berkeinginan membuat kampung pelangi, mengingat permukiman tersebut cukup padat dan berada di dataran tinggi.
ADVERTISEMENT
Andriani (40) yang merupakan warga Kelurahan Gunung Sari turut merasakan hadirnya taman bermain tersebut. Taman tersebut bisa ia kunjungi sebagai alternatif tempat bermain bagi anaknya.
Suasana di taman bermain anak dan ruang terbuka hijau di kelurahan Gunung Sari Bandar Lampung, Kamis (29/10) | Foto : Sidik Aryono/Lampung Geh
"Senang ya, ada tempat bermain, jadi bisa mengajak anak-anak ke sini. Mudah-mudahan ke depan bisa lebih berkembang dan ditambah lagi wahananya," kata Andriani sembari mengendong anaknya.
Selain itu, Andriani berharap keamanan di taman bermain juga lebih diperhatikan lagi. "Keamanannya mungkin yang perlu diperhatikan, karena di sini kan banyak bus-bus besar," tukasnya. (*)